Jumat, 9 Juni 2023

Respons Hasto PDIP, Nasdem: Pak Jokowi yang Satukan Kami, Sekarang Tidak Lagi

Yustinus Paat / WIR
Jumat, 24 Februari 2023 | 11:22 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang memastikan PDIP menutup pintu berkoalisi dengan Nasdem, PKS dan Demokrat. Menurut Ali, Presiden Joko Widodo yang selama ini menyatukan PDIP dan Nasdem, namun sekarang tidak lagi karena Presiden Jokowi sudah tidak bisa maju di Pilpres 2024.

"Kami itu berkoalisi dengan PDIP kemarin karena faktornya bukan PDIP, karena faktornya Pak Jokowi. Karena Pak Jokowi nggak bisa lagi mencalonkan, karena aturannya membatasi sehingga kemudian kita juga tidak akan bersama-sama," ujar Ali saat dikonfirmasi, Jumat (24/2/2023).

"Tidak ada alasan juga untuk menyatukan kita dengan PDIP, kemarin karena faktor Pak Jokowi," tandas Ali menambahkan.

Advertisement

Bagi Ali, pernyataan Hasto menjadi penyemangat dan pelajaran bagi Nasdem. Dia menegaskan, Nasdem tidak akan melakukan hal yang sama sebagaimana dikatakan Hasto ketika menjadi partai pemenang pemilu.

"Pernyataan Pak Hasto itu ya bagi kami, hanya penyemangat buat kami bahwa tentu kami tidak melakukan hal yang sama. Ketika besok kami jadi pemenang, kami juara, kami akan selalu rendah hati, kami selalu merangkul orang-orang lain, kami selalu berkomunikasi dengan siapapun," ungkap Ali.

Meskipun demikian, kata Ali, pihaknya tidak akan membenci atau menyudutkan partai manapun termasuk PDIP hanya karena perbedaan pilihan capres atau pandangan politik. Menurut Ali, Pemilu hanya 5 tahun sekali, tetapi sinergi berbagai elemen bangsa termasuk partai politik harus terus dilakukan untuk membangun bangsa Indonesia yang besar ini.

"Bangsa ini terlalu besar, bangsa ini butuh pikiran bersama untuk membangun. Yang dilakukan Nasdem hari ini bersilaturahmi di Golkar, ke partai-partai lain itu, Gerindra, PKB itu kan dalam rangka mengkomunikasikan politik," pungkas Ali.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto memastikan partainya tidak akan berkoalisi dengan Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilpres 2024. Pasalnya, kata Hasto, tiga parpol yang sedang menggagas Koalisi Perubahan tersebut, akan mengusung, antitesa dari Presiden Joko Widodo, Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"(Kami akan) bergabung dengan koalisi yang tidak mengusung antitesa Pak Jokowi sehingga kami jelas berbeda dengan NasDem, Demokrat, PKS yang telah mengusung Bapak Anies Baswedan," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

Hasto mengatakan, PDIP tidak mungkin bergabung dengan koalisi yang akan mengusung Anies. Pasalnya, Anies memiliki rekam jejak yang tak senapas dengan perjuangan partainya. Termasuk, karena Anies tidak melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Dari gubernur ya saja sudah antitesa, banyak kebijakan Pak jokowi yang tidak dilanjutkan apalagi nanti kebijakan-kebijakan untuk yang lebih besar karena politik ini dimulai dari hal yang lebih kecil," tandas Hasto.

Hasto mengatakan, PDIP siap berkoalisi dengan parpol yang memiliki semangat gotong royong dan meneruskan pemerintahan Jokowi.

"Kami akan bekerja sama dengan partai-partai lain dan kemudian mendorong semangat gotong royong. Itu tinggal nanti dialognya siapa capres dan cawapres karena PDIP adalah pemenang Pemilu," pungkas Hasto.



Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

BERITA TERKAIT

Ganjar Yakin Menang Satu Putaran Seusai Dapat Dukungan Tambahan dari Perindo

Ganjar Yakin Menang Satu Putaran Seusai Dapat Dukungan Tambahan dari Perindo

BERSATU KAWAL PEMILU
Hary Tanoe Ungkap 3 Alasan Koalisi dengan PDIP dan Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Hary Tanoe Ungkap 3 Alasan Koalisi dengan PDIP dan Dukung Ganjar di Pilpres 2024

BERSATU KAWAL PEMILU
Megawati dan Ganjar Tiba di DPP PDIP untuk Sambut Perindo

Megawati dan Ganjar Tiba di DPP PDIP untuk Sambut Perindo

BERSATU KAWAL PEMILU
Megawati Minta Kader PDIP Tampilkan Ganjar Secara Autentik, Rasional dan Merakyat

Megawati Minta Kader PDIP Tampilkan Ganjar Secara Autentik, Rasional dan Merakyat

BERSATU KAWAL PEMILU
Megawati Minta Jumlah Pulau di Indonesia Diteliti Ulang, Ini Alasannya

Megawati Minta Jumlah Pulau di Indonesia Diteliti Ulang, Ini Alasannya

NASIONAL
Megawati: Orang Tak Percaya Hari Lahir Pancasila Jangan Hidup di Indonesia!

Megawati: Orang Tak Percaya Hari Lahir Pancasila Jangan Hidup di Indonesia!

NASIONAL

BERITA TERKINI

Polri Bakal Siapkan Psikolog dan Konseling di Setiap Polres

NASIONAL 6 menit yang lalu
1050146

Empat Menko Ajukan Tambahan Anggaran dalam RAPBN 2024

EKONOMI 9 menit yang lalu
1050145

Sedih, Baim Wong Sudah Naik Pesawat Tetapi Gagal Berangkat Haji

LIFESTYLE 10 menit yang lalu
1050144

Perhatikan! Ini 7 Makanan yang Tidak Boleh Dibawa di Pesawat

LIFESTYLE 11 menit yang lalu
1050143

5 Manfaat Kafein yang Jarang Diketahui oleh Banyak Orang

LIFESTYLE 18 menit yang lalu
1050142

Ganjar Siapkan Perpustakaan Futuristik yang Cocok untuk Gen Z Menyerap Literasi

NUSANTARA 21 menit yang lalu
1050141

Jemaah Haji Kuota Tambahan 2023 Diminta Konfirmasi ke Bank untuk Pelunasan

NASIONAL 34 menit yang lalu
1050140

Cara Mudah Memutihkan Ketiak dengan Bahan Alami

LIFESTYLE 39 menit yang lalu
1050139

50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang Jadi Momentum Pererat Investasi dan Perdagangan

INTERNASIONAL 40 menit yang lalu
1050138

Perdana, 5 Jemaah Haji Dievakuasi ke Makkah dengan Ambulans

NASIONAL 43 menit yang lalu
1050136
Loading..
TAG TERPOPULER

ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon