Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Siswa NTT Banyak yang Terlambat
Selasa, 28 Februari 2023 | 13:50 WIB

Kupang, Beritasatu.com - Penerapan jam pelajaran mulai dari pukul 05.00 WITA di Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah memasuki hari kedua. Masih banyak siswa yang terlambat karena masih beradaptasi dengan jam belajar baru, meski antusiasme para siswa mulai terlihat.
Hal ini tepantau saat Beritasatu.com mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/2/2023). Perubahan jam pelajaran ini diberlakukan pada SMA dan SMK di kota Kupang sesuai instruksi Gubernur NTT Viktor Bungtilo Laiskodat melalui dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) NTT dan telah dimulau pada Senin, (27/2/2023).
"Antusias siswa cukup tinggi. Kita sudah memulainya pada Senin kemarin dan saat ini adalah hari kedua proses belajar pukul 05.00 subuh," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kupang, Hendrikus Hati saat ditemui di ruangannya.
"Pada hari pertama memang hanya belasan siswa yang datang lebih awal. Namun, dihari kedua ini sudah naik hingga 40 persen siswa yang tepat waktu,"
Hendrikus menyampaikan, kebijakan jam pelajaran ini adalah kesanggupan semua pengurus sekolah saat berdialog bersama Gubernur NTT bersama pejabat dinas terkait.
Menurutnya, sekolah telah memberikan sosialisasi perubahan jam pelajaran tersebut kepada para siswa dan orang tua siswa.
"Kita berusaha mengarahkan siswa untuk dapat menyampaikan secara baik informasi tersebut agar dapat diterima oleh para orang tua," jelasnya.
Hendrikus menambahkan, hingga saat ini belum ada komplain baik dari orang tua maupun para siswa itu sendiri.
"Memang ada sebagian orang tua siswa yang sempat protes. Namun kebanyakan dari mereka malah memuji dan sangat mendukung perubahan tersebut," ungkapnya.
Dalam menjalankan aturan baru tersebut, Hendrikus menilai butuh kesanggupan serta kesediaan para siswa untuk menjalani perubahan tersebut. Sementara bagi tenaga pengajar, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab pendidik bila para siswa bersedia hadir tepat waktu, secara otomatis para guru wajib berada di ruang kelas.
"Terkait situasi ini, tidak berdampak pada jadwal mata pelajaran yang ada. Kita sudah memiliki kurikulum yang tetap. Sedikit perubahan jadwal dilakukan pada mata pelajaran yang ditangani oleh guru yang dalam kondisi hamil maupun memiliki anak bayi di rumah. Bagi mereka diatur waktunya agar masuk di jam pelajaran siang hari," tutupnya.
BERITA TERKINI
Sahroni: Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara Jadi Pertaruhan Nama Baik Polri
Kasus Brigadir Setyo Herlambang, Polisi Diminta Tak Berikan Pernyataan Tanpa Fakta
Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar
Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo
Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri