Rabu, 7 Juni 2023

Dokter Anak: Kental Manis Memicu Stunting dan Diabetes

Maria Fatima Bona / FER
Kamis, 2 Maret 2023 | 23:49 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan anak tidak boleh mengonsumsi produk kental manis.

Pasalnya, produk tersebut berisikan krim kental manis dengan kadar gula yang sangat tinggi, sehingga bisa memicu anak stunting, diabetes hingga obesitas.

“Jelas salah, krim kental manis bagi anak, karena memang bukan susu karena gulanya tinggi sekali. Kalau anak minum itu tinggi kalori miskin nutrisi. Hasilnya bisa stunting dan diabetes bisa juga obesitas. Anak bisa obesitas tapi pendek,” kata Piprim usai acara konferensi pers terkait “Pencegahan Stunting”, di Kantor Sekretariat PB IDI, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Advertisement

Untuk itu, Piprim mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberi anak makanan siap saji karena sangat memicu stunting, diabetes hingga obesitas. Dalam hal ini, anak sebaiknya dibiasakan untuk konsumsi makan yang tinggi akan protein seperti ikan, telur dan ayam.

“Ayo kita kembali ke real food makanan Indonesia, makanan tradisional kita makanan nenek moyang kita itu jauh lebih menyehatkan karena kaya protein hewani dan nabati,” ucapnya.

Piprim menuturkan protein hewan sangat penting untuk dikomsumsi anak daripada makanan lainnya. "Di keluarga bapak dan ibunya boleh tahu tempe, tetapi ikan, ayam dan telur buat anak-anaknya dulu. Kira-kira pembagian tugasnya begitu,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta agar orang tua memprioritaskan penyediaan makanan sehat untuk bayinya. Dia menyarankan, agar orang tua tidak membeli rokok, kemudian mengalihkan uangnya untuk menyediakan makanan sehat untuk bayi mereka.

Menkes Budi di sela acara agenda Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi untuk Percepatan Penurunan Stunting di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (28/2/2023), mulanya menerangkan, dalam program stunting kini, timbang bayi atau balita menjadi sebulan sekali, berubah dari sebelumnya yang enam bulan sekali. Dia mengingatkan, ketika menimbang, berat badan bayinya harus naik tiap bulannya.

Jika tidak naik, Menkes Budi mengingatkan agar bayi disediakan makanan berprotein seperti telur atau ikan. Dia menegaskan, dua komoditas itu cukup terjangkau harganya, sehingga masyarakat dapat dengan mudah membelinya.

"Jadi bilang ke ibu-ibu bapak-bapak daripada beli rokok, daripada beli pulsa, yang mungkin spending-nya lebih banyak dari itu, mendingan uangnya Rp 2.000 sehari belikan telur, atau Rp 15.000 seminggu belikan delapan telur, atau Rp 30.000 belikan 16 telor," tutur Menkes Budi.

Menkes Budi menegaskan, penyediaan konsumsi yang bergizi bagi para bayi penting untuk dilakukan. Hal itu demi mendukung tumbuh kembang bayi di Indonesia. "Biar bayinya jadi sehat, bayinya jadi pintar, anak kita lebih hebat," tutur Menkes Budi.

Seperti diketahui, angka prevalensi stunting Indonesia pada tahun 2014 tercatat berada pada kisaran angka 34 persen. Angka tersebut diklaim terus menurun setiap tahunnya. Pada 2022, prevalensi stunting turun lebih dari 12 persen menjadi 21,6 persen.



Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

BERITA TERKAIT

BKKBN Sebut Calon Pengantin Berperan Cegah Stunting

BKKBN Sebut Calon Pengantin Berperan Cegah Stunting

NASIONAL
Ribuan Anak di Trenggalek Alami Gizi Buruk Akut

Ribuan Anak di Trenggalek Alami Gizi Buruk Akut

NUSANTARA
Yuk Ketahui Kaitan Alergi Susu Sapi dengan Stunting

Yuk Ketahui Kaitan Alergi Susu Sapi dengan Stunting

LIFESTYLE
Kadin dan BKKBN Perkuat Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu

Kadin dan BKKBN Perkuat Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu

LIFESTYLE
Pakar Sebut Anak dengan Alergi Lebih Berisiko Terkena Stunting

Pakar Sebut Anak dengan Alergi Lebih Berisiko Terkena Stunting

LIFESTYLE
UNICEF dan Kampus di Jawa Timur Kolaborasi Cegah Stunting

UNICEF dan Kampus di Jawa Timur Kolaborasi Cegah Stunting

NUSANTARA

BERITA TERKINI

Kasus Korupsi Abdul Gafur Mas'ud, KPK Tahan 3 Petinggi BUMD Penajam Paser Utara

NASIONAL 4 menit yang lalu
1049760

Dugaan Pemicu Carok Massal di Bangkalan: Senggolan Motor, Pilkades hingga Keterlibatan Anggota DPRD

NUSANTARA 9 menit yang lalu
1049757

Inovasi Bisnis Pertamina Sukseskan Reduksi Emisi Hingga 31%

EKONOMI 10 menit yang lalu
1049759

Jangan Diabaikan, Lakukan 3 Cara Ini Agar Terhindar dari Angin Duduk

LIFESTYLE 14 menit yang lalu
1049756

Mediasi dengan Virgoun Gagal, Inara Rusli Tetap Tuntut Nafkah Mutah Rp 10 Miliar

LIFESTYLE 16 menit yang lalu
1049755

Progres Pembangunan LRT 95 Persen, PT KAI Akan Buka Pendaftaran untuk Uji Coba

MEGAPOLITAN 22 menit yang lalu
1049753

Digitalisasi Terintegrasi Pertamina Hasilkan Cost Optimization Hingga US$ 3,27 Miliar

EKONOMI 23 menit yang lalu
1049754

Wajib Tahu, Ini Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri

NASIONAL 29 menit yang lalu
1049752

Pertamina: Operational Excellence Dibarengi Pemanfaatan TKDN Hingga 60%

EKONOMI 35 menit yang lalu
1049751

Sering Mengalami Mood Swing? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

LIFESTYLE 39 menit yang lalu
1049748
Loading..
TAG TERPOPULER

ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon