Raker Komisi III dengan Mahfud MD Soal Transaksi Rp 300 T Batal, Ini Penjelasan Pimpinan DPR

Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memberikan penjelasan soal batalnya pertemuan antara Komisi III DPR dengan Menko Polhukam Mahfud MD terkait transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan, yang seharusnya digelar hari ini, Senin (20/3/2023). Menurut Dasco, raker tersebut belum digelar hanya karena persoalan teknis untuk mencocokan waktu antara Komisi III dan Mahfud MD.
"Jadi sebenarnya tidak ada isu dan ini hanya mencocokkan waktu," ujar Dasco di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Dasco menegaskan bahwa raker Komisi III DPR dengan Mahfud MD pasti akan digelar. Rencananya, kata Dasco, besok akan digelar raker dengan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. Sementara raker dengan Mahfud MD akan diselenggarakan pada Jumat (24/3/2023) mendatang.
"Dan dengan PPATK besok, dan Menko Polhukam rencananya Jumat. Sedangkan rabu kami kita terpentok dengan Hari Raya Nyepi dan cuti bersama," tandas Dasco.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Habiburokhman geram karena rapat kerja Komisi III DPR dengan Menko Polhukam Mahfud MD dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana batal digelar siang hari ini, Senin (20/3/2023). Padahal, kata Habiburrokhman, raker tersebut merupakan sesuatu yang penting karena terkait transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan.
"Sangat disayangkan rapat dengan Menko Polhukam tidak jadi hari ini dikarenakan surat dari pimpinan DPR ke Menko Polhukam belum ditandatangani," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Senin (20/3/2023).
Habiburrokhman juga mengungkapkan, jadwal berikutnya tidak jelas kapan dilaksanakan. Pasalnya, Mahfud MD besok akan mendampingi Presiden Joko Widodo ke Papua. Sementara, kata dia, Rabu (22/3/2023) dan Kamis (23/3/2023) merupakan hari libur Nyepi.
"Para anggota Komisi III sebenarnya sudah sangat siap menerima Menko Polhukam hari ini, dan Pak Menko Polhukam juga sudah siap," tandas Politikus Gerindra ini.
Menurut Habiburrokhman, para anggota Komisi III di group WhatsApp juga bingung dengan pembatalan raker dengan Menko Polhukam tersebut.
"Di WAG Komisi III juga kawan-kawan bingung mengapa hal seperti ini bisa terjadi. Kami khawatir masyarakat menilai kami tidak serius menyikapi soal Rp 300 triliun ini," pungkas dia.
Menko Polhukam Mahfud MD juga sudah mengatakan dirinya siap buka-bukaan soal transaksi janggal senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kemenkeu. Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya tidak sedang bercanda soal duit Rp 300 triliun.
"Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp 300 triliun di Kemenkeu. Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini!" ujar Mahfud MD dalam cuitan akun Twitter pribadinya @mohmafudmd, sebagaimana dikutip Sabtu (18/3/2023).
Menurut Mahfud, pihaknya tidak akan main-main untuk mengusut dugaan pencucian uang di Kemenkeu. Bahkan Mahfud MD mengaku siap membawa data-data tersebut ke DPR. Apalagi, kata Mahfud, pihaknya bersama PPATK tidak pernah mengubah statement bahwa sejak tahun 2009 PPATK telah menyampaikan informasi intelijen keuangan ke Kemenkeu tentang adanya dugaan pencucian uang sekitar Rp 300 triliun.
“Saya siap dengan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR. Senin saya standby, menunggu undangan!” tandas Mahfud MD.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Ke Surabaya Bertemu Tokoh Spesial, Ganjar Rayu Khofifah Bakal Cawapres?
PDIP: Tak Perlu Debat Lagi, Jokowi Pasti Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Masih Antusias, Ratusan Pelajar Padati Pameran Pangan Plus 2023 di Rakernas IV PDIP
Dituding Terima Rp 27 Miliar dalam Kasus BTS, Menpora Dito Ariotedjo Mengaku Telah Beri Klarifikasi
1
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin