PBNU Gelar Rukyatul Hilal Penentuan 1 Ramadan pada Rabu 22 Maret 2023

Jakarta, Beritasatu.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengumumkan hasil pemantauan rukyatul hilal penentuan 1 Ramadan 1444 H pada Rabu malam (22/3/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Pengumuman (Ikhbar) Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf tentang 1 Ramadan akan dilaksanakan pada saat yang hampir bersamaan dengan Sidang Isbat, sebagai penghormatan kepada otoritas negara melalui menteri Agama.
Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU Muh Marufin Sudibyo mengatakan rukyah hilal untuk menentukan 1 Ramadan 1444 H akan berlangsung pada Rabu 29 Sya'ban 1444 H yang bertepatan dengan 22 Maret 2023. "Proses ini sebenarnya serupa dengan rukyah-rukyah hilal lainnya, yakni selalu diselenggarakan setiap tanggal 29 bulan Hijriyyah," kata Marufin Sudibyo kepada Beritasatu.com, Senin (20/3/2023).
Setiap awal bulan Hijriyyah yang baru, LFNU mengeluarkan Pengumuman Awal Bulan/PAB yang ditujukan sebagai keputusan resmi tanggal 1 bulan Hijriyyah tersebut. Sekaligus sebagai laporan pelaksanaan rukyah hilal.
Marufin menjelaskan apabila hilal terlihat maka awal bulan Hijriyyah yang baru telah terjadi dan sebaliknya apabila hilal tidak terlihat maka bulan Hijriyyah yang ada digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari dan awal bulan Hijriyyah yang baru jatuh pada lusa. "Syarat hilal bisa dinyatakan terlihat, selain memenuhi faktor meteorologis (langit cerah atau hanya berawan tipis), juga memenuhi faktor falakiyah, yakni kedudukan hilal ada di atas horizon dan posisinya demikian rupa sehingga melebihi batas kriteria imkan rukyah Nahdlatul Ulama/IRNU," kata Marufin.
Namun sejak 2021 Nahdlatul Ulama juga berpedoman bahwa apabila posisi hilal adalah demikian tinggi sehingga apabila istikmal diterapkan akan berpotensi menyebabkan panjang bulan Hijriyyah berikutnya akan terpotong menjadi tinggal 28 hari, maka istikmal dapat diabaikan (nafyul ikmal) dan bulan Hijriyyah berjalan tak perlu digenapkan. "Dalam konteks ini maka Nahdlatul Ulama kemudian menerapkan kriteria qath'iy rukyah Nahdlatul Ulama (QRNU)," ujar Marufin.
Dalam penentuan awal Ramadhan 1444 H, kedudukan hilal di Indonesia pada Rabu 29 Sya'ban (22 Maret) saat maghrib adalah sudah cukup tinggi. Yakni dengan tinggi mar'i antara 7º 15' hingga 9º 05' dan elongasi haqiqy antara 8º 32' hingga 10º 08'. Klausul kriteria IRNU adalah tinggi mar'i minimal 3º dan elongasi haqiqy minimal 6,4º. Sedangkan klausul kriteria QRNU adalah elongasi haqiqy minimal 9,9º.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Anggota PSI Naik 13.267, Kaesang: Terima Kasih, Mari Berjuang Bersama
Kasus Tewasnya Brigadir Setyo, Polri: Hasil Analisis CCTV Tak Ada Orang Lain yang Masuk
4
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin