Digelar Besok, Simak 3 Tahapan Sidang Isbat untuk Menentukan Awal Ramadan

Jakarta, Beritasatu.com - Setiap tahun menjelang bulan Ramadan selalu digelar sidang isbat. Apa saja tahapan dalam sidang isbat?
Kementerian Agama (Kemenag), bersama dengan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, besok (22/3/2023) akan menggelar sidang isbat guna mengetahui kapan awal Ramadan 1444 H. Di sidang tersebut, masing-masing pihak akan berembuk untuk menentukan tanggal 1 Ramadan.
"Seperti biasa, Sidang Isbat Awal Ramadan akan kita laksanakan setiap 29 Syakban. Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023," ungkap Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, di Jakarta, Rabu (8/3/2023) seperti dikutip dari situs Kanwil Kemenag DKI.
Sidang isbat memang digelar setiap tahunnya. Sayangnya untuk pelaksanaannya digelar secara tertutup dan hanya ditayangkan di televisi ketika hasil sidang sudah keluar.
Maka dari itu, banyak yang bertanya-tanya apa yang dilihat saat sidang isbat? Lalu seperti apa tahapan sidang isbat?
Tahapan Sidang Isbat
Dalam proses sidang isbat rupanya ada tiga tahapan yang akan dijalankan. Apa saja?
Tahapan pertama adalah seminar pemaparan posisi hilal berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi dan hasil rukyatul hilal yang dilaksanakan di 124 lokasi.
Tahapan kedua yaitu pelaksanaan sidang isbat penetapan awal Ramadan 1444 H setelah salat Magrib, yang dilaksanakan secara tertutup untuk umum.
Lalu tahapan terakhir adalah telekonferensi pers hasil sidang isbat yang disiarkan di sejumlah stasiun televisi.
Dalam tahapan-tahapan pelaksanaan tadi, ada banyak pihak yang terlibat, di antaranya Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan tamu undangan lainnya.
Lalu apa yang dilihat saat sidang isbat? Jawabannya adalah hilal (bulan sabit pada fase awal bulan baru).
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk melihat posisi hilal. Pertama dengan metode rukyatul hilal yaitu kegiatan merukyah atau mengamati hilal secara langsung, baik dengan mata telanjang atau dengan bantuan teleskop.
Sementara cara lainnya adalah dengan metode hisab hakiki wujudul hilal, atau yang lebih sering disebut metode hisab, yakni kegiatan menentukan awal Ramadan menggunakan perhitungan astronomi dan matematis untuk menghitung posisi bulan guna mengetahui awal bulan Hijriah.
Metode ini umumnya menggunakan peralatan yang lebih canggih untuk mengamati hilal, yakni dengan bantuan komputer maupun software canggih.
Nanti data-data dari hasil perhitungan menggunakan metode hilal maupun hisab akan dipaparkan di hadapan Menteri Agama supaya bisa diputuskan kapan awal Ramadan 1444 H.
Demikianlah yang terjadi dalam sidang isbat. Sekarang sudah tahu kan rangkaian apa saja di dalam sidang isbat meski tidak bisa menyaksikan prosesnya secara langsung.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Kasus Tewasnya Brigadir Setyo, Polri: Hasil Analisis CCTV Tak Ada Orang Lain yang Masuk
4
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin