Tertutup Awan, Hilal Tidak Terlihat dari Langit Balikpapan
Balikpapan, Beritasatu.com - BMKG Balikpapan bersama dengan Kementrian Agama Balikpapan, melakukan pemantauan hilal yang dipusatkan di Menara Masjid Balikpapan Islamic Center, Rabu sore (22/3/2023). Namun sayang, akibat tertutup oleh awan putih tebal, hilal pun tak terlihat dari langit Kota Balikpapan.
Berdasarkan data dari pihak BMKG Balikpapan, hilal seharusnya bisa terpantau dari Kota Balikpapan jika kondisi langit di kota Balikpapan dalam kondisi cerah.
Kepala Stasiun BMKG Balikpapan, Rasmin mengatakan berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, BMKG memprediksi hilal akan terlihat dari langit kota Balikpapan di posisi 7,8 derajat.
Selain itu, hilal juga bisa disaksikan dari Kota Balikpapan dengan durasi yang cukup lama, yakni mencapai 35 hingga 36 menit setelah matahari tenggelam. "Iya baik, berdasarkan perhitungan kami, hilal akan terlihat pada posisi 7,8 derajat. Dan perhitungan kami, hilal juga akan bisa disaksikan selama 35 hingga 36 menit," kata Rasmin saat ditemui di Menara Masjid Balikpapan Islamic Center (BIC), Rabu petang (22/3/2023).
BACA JUGA
Ketinggian Hilal 7 Derajat, Ketua Lembaga Falakiyah NU DKI: Kemungkinan Terlihat InsyaallahMenurutnya, hilal akan mulai bisa disaksikan sejak pukul 18.22 Wita, hingga pukul 18.57 Wita. Namun, untuk bisa menyaksikan hilal secara jelas dari Kota Balikpapan, juga dipengaruhi oleh faktor cuaca yang menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan.
Kendati demikian, jika hilal tidak terlihat dari Kota Balikpapan, pihak BMKG memprediksi hilal akan bisa terpantau dari langit Kupang, karena disana kondisi langit lebih cerah dibandingkan di Kota Balikpapan. "Terkait kondisi cuaca, memang agak sedikit berawan ya mas, semoga saja nanti bisa terlihat. Tetapi jika tidak terlihat dari sini, kemungkinan akan terlihat jelas dari langit kupang, karena disana kondisi langit lebih cerah," imbuhnya.
Sementara itu, nantinya laporan dari hasil pemantauan hilal di Kota Balikpapan ini akan diteruskan ke Kementerian agama pusat bersama dengan laporan pemantauan hilal dari 35 titik lainnya di Indonesia. Nantinya, laporan hasil pemantauan hilal itu akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadan 1444 hijriah.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini