Panglima TNI Utamakan Pendekatan Persuasif dalam Pembebasan Pilot Susi Air
Palembang, Beritasatu.com - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono bersama pemerintah daerah di Papua terus melakukan pendekatan persuasif dalam upaya membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mahrtens, yang disandera KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Hal ini diungkapkan Laksamana Yudi usai upacara pemeriksaan kesiapan operasi (Riksiapops) dan pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (24/3/2023)
"Kami tidak mau secara frontal yang menyebabkan bertambahnya korban. Oleh karena itu, kami tetap melakukan pendekatan secara persuasif bersama bupati dan tokoh masyarakat dalam upaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB," ujar Yudo.
Ditambahkan Yudo, Dengan mengutamakan keselamatan pilot Kapten Philip tersebut sebagai prioritas, upaya pembebasan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Berdasarkan laporan dari pihak Kepolisian, kondisi pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu masih dinyatakan aman.
Panglima TNI menjelaskan, keberangkatan personel ke wilayah Papua dan Papua Barat dari Palembang ini bukan dalam rangka penebalan untuk operasi penyelamatan pilot Susi Air yang sudah 45 hari disandera KKB.
“Pasukan ini diberangkatkan untuk pengamanan perbatasan wilayah Papua dan Papua Barat tahun 2023 atau menggantikan personel lainya yang sudah lebih dulu bertugas selama satu tahun terakhir,” ungkap Panglima.
Sebanyak 850 prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PGN) diberangkatkan ke Papua dan Papua Barat.
Pasukan tersebut terdiri atas 450 prajurit Raider Yonif 200/Bhakti Negara Kodam II/Sriwijaya dan 400 prajurit Yonif 133/Yudha Sakti Kodam I/Bukit Barisan. Satgas Pamtas RI-Papua Nugini yang diberangkatkan untuk menggantikan Satgas yang sebelumnya telah melaksanakan tugas selama 12 bulan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini