Masjid Al Jihad, Cermin Keragaman Etnis di Pontianak
Pontianak, Beritasatu.com - Masjid Al Jihad yang terletak di persimpangan Jalan Johan Idrus dan Jalan Sultan Syarif Abdurrachman, Kota Pontianak, Kalimantan Bara, mempunyai daya tarik tersendiri dari arsitektur bangunannya.
Masjid yang mulai dibangun 12 Maret 1964 di atas tanah seluas 700 meter persegi (m2), awalnya hanyalah bangunan surau dengan satu lantai.
Masjid Al Jihad baru mengalami perubahan bentuk dan dibangun ulang dari November 1987 sampai Maret 1988, dengan menambah konstruksi menjadi dua lantai.
"Awalnya masjid ini adalah surau. Pada tahun 1960-an, tanah kosong di sini yang didiami seorang Madura bangun surau dan rumah kecil," kata Sekretaris Masjid Al Jihad, Wan Anhar, Sabtu (1/4/2023).
Diresmikan 1 April 1988, masjid ini punya tampilan klasik. Dengan perpaduan ragam arsitektur dan ornamen Melayu, Dayak, China dan Jawa. Bergaya multikultural, cermin keragaman etnis di Pontianak.
"Melayunya itu seperti pada tangga mirip Keraton. Kalau jendela-jendela ini khas Jawa. Di ujung atap ada ukiran seperti naga itu, itu China," katanya.
Rangka bangunan utama dengan dua tangga di kanan dan kiri serambi, terdapat ukiran yang kental dengan nuansa Melayu dan Dayak. Sementara di tiang tangga, ukirannya lebih kental dengan nuansa Jawa.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan