ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Waspada, Sebanyak 35.000 Lebih Terjadi Penularan Hepatitis B ke Anak

Penulis: Hendro Dahlan Situmorang | Editor: WDP
Rabu, 17 Mei 2023 | 22:54 WIB
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril dalam press briefing bertajuk Melindungi Anak dari Penyakit Menular Hepatitis B, Selasa (16/05/2023).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril dalam press briefing bertajuk Melindungi Anak dari Penyakit Menular Hepatitis B, Selasa (16/05/2023). (Istimewa)

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 35.757 bayi lahir dengan hepatitis B di Indonesia pada tahun 2022.

Juru Bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril menyampaikan penularan kasus didominasi oleh penularan langsung dari ibu ke anak.

Secara umum, penularan hepatitis B, C, dan D terjadi secara vertikal langsung dari ibu ke anak, dari cairan tubuh (air ludah, cairan sperma) dan aktivitas seksual tidak aman, menggunakan tindik atau tato, maupun penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba.

ADVERTISEMENT

“Penularan hepatitis B dari secara vertikal ibu ke anak menyumbang sebesar 90-95% dari seluruh sumber penularan lainnya” ujar dr Syahril di Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Menurutnya, bayi yang terinfeksi hepatitis B kemungkinan untuk menjadi kronis dan sirosis hingga 80%. Dan sayangnya belum ada pengobatan yang efektif. Sehingga penting untuk memutus alur penularan.

“Pemberian vaksin hepatitis B secara lengkap dan tepat dapat menurunkan prevalensi hepatitis B. Tetapi masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi yaitu risiko untuk menjadi sirosis dan hepatoma serta belum ada pengobatan yang efektif," jelas dr Syahril.

Data kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, sebanyak 7,1% atau 18 juta masyarakat indonesia terinfeksi hepatitis B. Dari jumlah tersebut 50% diantaranya berisiko menjadi kronis dan 900.000 dapat menjadi kanker hati. Bahkan hepatitis B menjadi empat besar penyebab kematian di Indonesia, dengan perkiraan kematian setiap tahunnya sebesar 51.100 kematian.

Sebanyak 50.744 Ibu hamil positif hepatitis B pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35.757 bayi lahir dari Ibu yang positif hepatitis B. Kendati sebagian besarnya sudah mendapatkan imunisasi Hb0 dan HBg kurang dari 24 jam. Namun masih didapati 135 bayi positif Hepatitis B pada usia 9-12 bulan.

Memutus atau mencegah sedini mungkin penularan hepatitis menjadi prioritas pemerintah saat ini, lanjut dr. Syahril. Khusus untuk hepatitis B, dilakukan deteksi dini Hepatitis B yang terintegrasi dengan pemeriksaan HIV dan Sifilis untuk minimal 80% ibu hamil (atau disebut juga dengan Triple Eliminasi). Tujuannya untuk memutus atau mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak.

Pemberian imunisasi hepatitis B tiga dosis pada bayi juga masuk ke dalam program imunisasi nasional untuk mengurangi insiden; Pemberian HB0 kurang dari 24 jam untuk mengurangi transmisi dari ibu ke bayi. Selain itu juga dilakukan Pemberian HBIg pada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg, dan Pemberian Tenofovir pada bumil dengan viral load tinggi

Deteksi dini juga harus dilakukan bagi kelompok berisiko seperti pengguna jarum suntik (penasun) dan eks penasun, ODHIV, pasien hemodialisa, populasi kunci seperti WBP, PS, dan LSL, Riwayat transfusi, riwayat tato, tindik dan penggunaan alat medis tidak steril harus dilakukan untuk memutus penularan.

Secara khusus dr Syahril mengimbau masyarakat Indonesia untuk menghindari praktek seks berisiko. Ingat penularan hepatitis melalui cairan tubuh termasuk dari air mani dan air liur.

"Contohnya melakukan ciuman sampai terjadi perlukaan dapat menularkan virus hepatitis, dan jangan lupa untuk menggunakan pengaman agar menghindari hal-hal yang dapat beresiko penularan untuk kesehatan dan pertumbuhan anak," pungkasnya.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Lawan Stunting, Kemenkes Dorong Pemenuhan Protein Hewani

Lawan Stunting, Kemenkes Dorong Pemenuhan Protein Hewani

NASIONAL
Pasien Kanker Limfoma Didominasi Kaum Pria, Ini Penyebabnya

Pasien Kanker Limfoma Didominasi Kaum Pria, Ini Penyebabnya

LIFESTYLE
Stres Akibat Pekerjaan, Salah Satu Penyebab Kanker Limfoma

Stres Akibat Pekerjaan, Salah Satu Penyebab Kanker Limfoma

LIFESTYLE
Kemenkes Targetkan Skrining Penyakit Tidak Menular terhadap 70 Persen Penduduk Indonesia

Kemenkes Targetkan Skrining Penyakit Tidak Menular terhadap 70 Persen Penduduk Indonesia

NASIONAL
Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Kemenkes Buka Ruang Partisipasi Publik

Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Kemenkes Buka Ruang Partisipasi Publik

NASIONAL
Kemenkes Kaji Vaksin DBD Jadi Program Nasional 2025

Kemenkes Kaji Vaksin DBD Jadi Program Nasional 2025

NASIONAL

BERITA TERKINI

Ada di Zona Merah! IHSG 26 September 2023 Ditutup ke Level 6.923

EKONOMI 38 detik yang lalu
1068854

Miris, Uang Korupsi BTS Kominfo Mengalir ke Komisi I DPR

NASIONAL 1 menit yang lalu
1068853

Terpasang Semrawut, Kabel Sepanjang 6 Kilometer Dipotong Pemkot Depok

MEGAPOLITAN 5 menit yang lalu
1068852

Hybe Konfirmasi Rencana Wajib Militer untuk Anggota BTS yang Tersisa

LIFESTYLE 10 menit yang lalu
1068851

Menkumham: Belum Ada Bocoran Revisi Permendag 50

EKONOMI 18 menit yang lalu
1068850

Murid Pembacok Guru di Demak Ditangkap

NUSANTARA 32 menit yang lalu
1068849

Ini Motif Murid di Demak Bacok Gurunya di Kelas

NUSANTARA 34 menit yang lalu
1068848

Terungkap, Cara Mami Icha Gaet Anak di Bawah Umur untuk Jadi PSK

MEGAPOLITAN 44 menit yang lalu
1068847

Kasus Mami Icha, Polda Metro Jaya Bakal Periksa 21 PSK di Bawah Umur

MEGAPOLITAN 49 menit yang lalu
1068846

Ikut Podcast KPK, Raffi Ahmad Ingin Bantu Pemberantasan Korupsi

LIFESTYLE 57 menit yang lalu
1068845
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT