Kelola dan Kurangi Volume Sampah di Destinasi Wisata dengan Ekonomi Sirkular
Sabtu, 27 Mei 2023 | 08:40 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Pengelolaan dan pengurangan sampah hingga saat ini masih menjadi masalah lingkungan bagi Indonesia. Sebagian besar sampah yang dihasilkan rumah tangga masih bermuara di tempat pembuangan akhir (TPA) yang kapasitasnya, terutama di kota besar, sudah semakin penuh.
Data Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) mengungkapkan Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Pada 2020, jumlah sampah telah mencapai 67,8 ton per tahun. Jumlah itu diperkirakan terus meningkat sebanyak 5 persen setiap tahunnya. Lebih memprihatinkan lagi, sebanyak 15 persen dari jumlah tersebut merupakan sampah plastik yang sulit terurai.
Pemerintah telah meluncurkan sejumlah inisiatif menuju Indonesia Bebas Sampah 2025. Namun, untuk turut mengurangi volume sampah masih diperlukan aksi nyata dari semua pihak dalam rantai nilai sampah.
Untuk itu, YABB mendukung inisiatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam pengelolaan sampah di tempat wisata. YABB melalui Catalyst Changemaker Ecosystem (CCE) gelombang kedua berupaya membantu menyelesaikan permasalahan sampah melalui penerapan ekonomi sirkular di Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa, Monica Oudang, menyatakan pihaknya mengambil peran dan aksi untuk mendukung program pendampingan pengelolaan sampah di destinasi wisata Indonesia.
“Lewat CCE, kami berkomitmen untuk membantu agenda pemerintah Indonesia dalam mencapai 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, serta penanganan timbulan sampah lautan pada 2025,” ungkap Monica dalam keterangannya, Sabtu (27/5/2023).
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Gerindra: Penentuan Cawapres Prabowo Sudah Tahap Pematangan Akhir
Lirik Lagu Walking Back Home dari Vira Talisa Berikut Terjemahannya yang Viral di TikTok
KPK Duga Gratifikasi Eko Darmanto Lebih dari Rp 10 Miliar, Masih Bisa Bertambah
Hari Ini, Petinggi Partai Koalisi Prabowo Bakal Bertemu Bahas Cawapres
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin