Soroti Kasus Jual Beli Jabatan di Pemkab Pemalang, DPR: Ini Fenomena Gunung Es

Jakarta, Beritasatu.com - Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menilai potensi jual beli jabatan masih akan terjadi apabila Pemerintah tidak membuat aturan yang jelas. Mardani pun meminta Pemerintah memperketat sistem seleksi dan promosi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Jual beli jabatan di lingkaran Pemerintah ini kan seperti fenomena gunung es yang tidak kunjung mencair. Jadi Pemerintah harus mencari akar masalahnya dan berusaha mencari solusi terbaik," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (7/6/2023).
Sebelumnya diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan aksi tangkap tangan kepada Bupati nonaktif Kabupaten Pemalang, Mukti Agung Wibowo, terkait perkara suap jual beli jabatan. Mukti sudah divonis 6,5 tahun penjara karena terbukti melakukan gratifikasi dengan menerima suap.
Kasus ini berawal saat Mukti terpilih sebagai Bupati Pemalang terpilih periode 2021-2026. Mukti lantas melakukan perubahan komposisi dan rotasi pada beberapa level jabatan di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pemalang dengan mematok fee.
Suap dan gratifikasi yang diterima Mukti Agung berasal dari uang syukuran para pejabat eselon 2,3, dan 4 yang dipromosikan. Uang dari pejabat di Kabupaten Pemalang itu disisihkan dari anggaran dinas hingga fee dari sejumlah pelaksana proyek.
Terbaru, KPK menahan tiga pejabat Pemkab Pemalang terkait korupsi jual beli jabatan ini di mana tiga orang tersebut termasuk dalam daftar tujuh tersangka baru yang ditetapkan KPK dalam kasus tersebut. Mardani menyayangkan masih maraknya terjadi kasus jual beli jabatan ASN.
"Jual-beli jabatan di lingkungan Pemda surab sering terjadi. Kejadian ini akan menimbulkan keraguan kualitas ASN yang mungkin digeneralisir oleh publik, padahal hal ini tidak terjadi kepada semua ASN," tandas Mardani.
Menurut Mardani, kualitas ASN sangat krusial sebagai indikator dalam memberikan pelayanan terbaik untuk publik. Oleh karenanya, ia meminta sistem seleksi dan promosi jabatan ASN lebih diperketat.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Mourinho Siap Selamatkan Jadon Sancho yang Nasibnya Tak Jelas di Manchester United
Tragedi Siswa SD di Petukangan Utara: Jenazah Dimakamkan, Guru Pingsan
Polisi: Pelaku dan Korban Pembunuhan di Central Park Tidak Saling Mengenal
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin