10 Perintah Allah kepada Manusia yang Diabadikan dalam Al-Quran
Sabtu, 10 Juni 2023 | 14:00 WIB

Jakarta, Beritasatu.com – Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat manusia sepanjang masa. Setidaknya terdapat 10 perintah Allah kepada manusia yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Apa sajakah itu?
Sebagai kitab suci umat Islam, setiap umat Muslim meyakini Al-Qur'an sebagai pedoman untuk menjalani hidup. Di dalam Al-Quran juga tertuang hal-hal yang diperintahkan Allah kepada manusia secara keseluruhan.
Di bawah ini merupakan 10 perintah dari Allah bagi manusia yang termaktub dalam Al-Qur'an!
1. Larangan Menyembah Selain Allah
Tauhid merupakan ajaran pokok dalam kehidupan manusia. Al-Qur'an mengabadikan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk mengesakan zat-Nya. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Mulia. Firman-Nya itu tertera di surah Al-Baqarah ayat 163 yang bunyinya sebagai berikut:
Lafaz Arab Surah Al-Baqarah Ayat 163
وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ ࣖ
Arab Latin: Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid, lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm.
Artinya: “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
2. Menahan Amarah
Perintah pertama Allah yang diabadikan dalam kitab suci adalah agar manusia mampu menahan amarah. Sebagaimana yang disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 134:
Lafaz Arab Surat Ali Imran Ayat 134
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
Arab Latin: Allażīna yunfiqụna fis-sarrā'i waḍ-ḍarrā'i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn.
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Ketakmampuan mengendalikan amarah menjadi pemicu besar terjadinya pertengkaran dan perpecahan. Oleh karena itu, kemampuan mengendalikan amarah menjadi faktor penting dalam kehidupan.
3. Berperilaku Lemah Lembut dan Melarang Berkata Kasar
Allah SWT memerintahkan untuk berperilaku lemah lembut dan melarang berkata kasar sejatinya agar manusia terhindar dari jalan-jalan yang memungkinkan memicu lahirnya amarah. Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 159 yang bunyinya sebagai berikut:
Lafaz Arab Surat Ali Imran Ayat 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Arab Latin: Fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-amr, fa iżā 'azamta fa tawakkal 'alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn.
Artinya: “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
Rasulullah telah mencontohkan perilaku lemah lembut, sekalipun kepada orang yang memusuhi dirinya dan umat Islam. Perilaku ini pula yang menunjukkan adanya sikap kesatria pada diri seseorang. Bukan memaki apalagi mencaci, justru Rasulullah mengajarkan untuk saling mengasihi.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Duit Rp 27 Miliar yang Dikembalikan Maqdir terkait Dito? Ini Kata Kejagung
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin