Perekam Video Viral Jemaah Terlantar Minta Maaf ke Menag dan Rakyat Indonesia

Madinah, Beritasatu.com - Atikah, perekam video viral jemaah haji Indonesia embarkasi Makassar 14 (UPG 14) terlantar di hotel menyatakan bahwa video yang beredar tidak benar. Atika juga minta maaf pada Menteri Agama dan seluruh rakyat Indonesia.
"Saya Atikah, jamaah Kloter 14 UPG, mengklarifikasi beredarnya video jamaah ditelantarkan dan tidak diperhatikan, dengan ini menyatakan itu tidak benar," kata Atikah, di Madinah, Jumat (9/6/2023).
Klarifikasi Atikah direkam di kamarnya di Hotel Front Taiba, Jumat (9/6/2023), atau 2 hari setelah perekaman dan penyebaran video berdurasi 00:53 detik itu.
Atikah juga meminta maaf sudah merekam dan mewawancara Ukkas, Ketua Regu III Rombongan IV kloter 14 UPG, embarkasi Makassar lalu menyebarkannya ke group WhatsApp.

"Kami sudah merasa nyaman di hotel ini (Front Taiba). Kepada Bapak Menteri Agama, kepada Pak Kakanwil Kemenag saya memohon maaf. Kepada bapak pengurus haji Provinsi Sulawesi Selatan, kepada Kakandepag Luwu Utara, dan seluruh pengurus jemaah haji Republik Indonesia dan kepada seluruh rakyat Indonesia, demikian Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Atikah.
Video viral itu merekam pernyataan Ukkas, Ketua Regu II saat baru saja diminta mengangkut koper dari tiga lantai kamar Hotel AlHaritiah Frontel. Atikah bertanya dan mengarahkan harapan Ukkas.
Atikah dan sekitar 110-an jemaah dari tiga rombongan Kloter 14 UPG, sejak Rabu (7/6/2023), sudah menginap 3 malam di Hotel AlHaritiah Frontel.
Ketua Kloter 14 UPG Akhwan kepada wartawan mengatakan video viral itu sebagai kesalahpahaman pihak hotel dan majmuah yang tidak memberitahu rencana relokasi akomodasi jemaah UPG ke hotel lain.
"Setelah mengetahui video viral, saya kasih tahu jemaah, kalian itu disuruh pindah hotel yang dekat ke masjid, masalahnya sudah selasai saat itu." kata Akhwan, yang juga Kasie PHU Kemenag Luwu Utara kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).
Dia mengatakan video viral itu merupakan proses pemindahan jemaah 1 rombongan dari Hotel Al Haritiah Frontel ke Taiba Front yang berada di seberangnya.
"Bersama PPIH kloter dan sektor bersama seluruh ketua rombongan dan ketua kloter sudah menyepakati dipindahkan dengan alasan lebih dekat ke Masjid Nabawi," kata Akhwan.
Dalam penjelasan terpisah, M Ukkas (47), asal Masamba, Luwu Utara, Sulsel, yang juga Ketua Regu II, Rombongan 4, Kloter UPG 14, juga memberi klarifikasi.
Sebagai ketua regu, Ukkas mengaku memang mengarahkan jemaah lain, untuk meninggalkan kamar setelah dua kali instruksi dari manajemen hotel.
Dia direkam Atikah, satu regu dan rombongan sesaat setelah "diusir" oleh pihak manajemen Hotel Al Haritiah Frontel. Batas check out di hotel berjarak 100 meter dari Masjid Nabawi itu hanya 3 hari.
Dia mengaku alasan relokasi itu, untuk disatukan dengan 200-an jemaah lain dari UPG-14 ke Front Taiba Hotel, sekitar 70 langkah dari Hotel Haritah.
Sebanyak 393 jemaah UPG-14 masuk sektor I Markaziyah Madinah pada Minggu (4/6/2023). Jemaah kloter ini dipecah di empat hotel yakni Front Taiba, Al Haritah Frontel, Taiba Suite dan Ajnad Hotel.
Pihak Daker Madinah dan sektor pun inisiatif menyatukan 393 jemaah di satu hotel, Front Taiba. Alasannya agar mudah dikontrol, dan lebih dekat ke Masjid Nabawi, hanya 50 m dari gerbang 339.
Kronologi
Ukkas yang berada di video viral itu mengaku pada Rabu (7/6/2023) pukul 13.30 waktu Arab Saudi (WAS).
Sudah 3 malam menginap di lantai 4 Hotel Al Haritiah Frontel.
"Kami pulang salat Zuhur kami baru istirahat, tiba-tiba ada orang hotel dengan suara keras, meminta mereka angkut barang, dan tinggalkan kamar, ayo keluar keluar. bos hotel, marah minta kita pindah, " kata dia.
Pihak sektor II Madinah sudah sosialisasi ke Ketua Kloter dan Rombongan IV soal rencana pindah hotel. Mengingat saat itu masih salat, Ketua Rombongan IV Samsul Bahri belum sebar informasi ke regu 2.
Ukkas mengaku tak dapat informasi. Sebagai ketua regu, dia meminta jemaah rombongannya berkemas.
"Ayo kita pindah semua. Kita keluar. barang kami kumpul. Ada 100 orang. saya di tangga lift, petugas hotel datang lagi pakai bahasa Arab, kami diminta turun," kata dia.
Di selasar Al Haritiah Frontel saat barang koper sudah menumpuk, lalu Atika dari Regu II dan Rombongan 4 merekam. Atika meminta Ukkas menceritakan soal kronologis.
Ukkas mengaku bukan dirinya penyebar rekamannya ke group WA dan media sosial.
Tak lama kemudian, ada pria Arab dari Majmuaah datang. Dia meminta maaf ke Ukkas, soal pemindahan ini.
Lalu dia dibawa ke Hotel Front Taiba, melihat kamar jemaah rombongannya.
Proses pemindahan jemaah sekitar 40 menit. Koper jemaah diangkut pakai troli besar.
Kepada Ukkas, pihak majmuah meminta maaf karena tidak beritahu mereka sebelumnya.
Justru kamar di Hotel Front Taiba, lebih luas dan baik. Dia juga mengaku tak pernah bilang ditelantarkan. "Sekarang sudah nyaman dan tenang beribadah, " kata Ukkas.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Produsen Mobil Listrik VinFast Bangun Pabrik Rp 3,1 Triliun di Indonesia
Kasus Gratifikasi dan TPPU, Rafael Alun Turun Gunung Cari Klien untuk Perusahaannya
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin