Berangkat ke Mekkah, Niat dan Pakai Baju Ihram untuk Jemaah Sakit dari Klinik Kesehatan

Madinah, Beritasatu. com - Jemaah haji Indonesia di Madinah yang berada dalam kondisi sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, maka menggunakan pakaian ihram dan melafalkan niat di tempat perawatan sebelum diberangkatkan ke Makkah.
"Sebenarnya ambil miqot di Bir Ali, tetapi karena sakit dan dibawa menggunakan ambulans, maka lebih aman niatnya di KKHI," kata konsultan ibadah KH Wazir Ali saat mendampingi seorang pasien sakit di KKHI Madinah sebelum diberangkatkan ke Mekkah, Jumat (9/6/2023).
Bahkan sebelum berangkat, jemaah diharapkan masih mampu melaksanakan salat sunah ihram (jika memungkinkan), setelah itu baru mengucapkan niat bersyarat atau isytirath.
Niat isytirath dilakukan bagi jemaah haji sakit karena jika sewaktu-waktu ada penghalang di perjalanan atau di Makkah untuk meneruskan manasik umrahnya, maka boleh tahalul. "Artinya menyudahi ihramnya dan tidak dikenai dam," kata dia.
Untuk kenyamanan, maka dikeluarkan blanko yang ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien dan konsultan ibadah haji, sebagai bukti atau pegangan.
Blangko tersebut untuk mengantisipasi jika jemaah memburuk, dan belum Tawaf dan Sa’i, maka umrahnya berbarengan dengan haji atau dikenal haji Qiran. Konsekuensinya membayar dam.
"Ihram sebelum miqat bagi sebagian ulama memperbolehkan bagi kasus tertentu," jelas Wazir Ali.
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mencatat hingga Jumat (9/6/2023), ada 13 pasien jemaah haji Indonesia yang perlu dievakuasi atau diberangkatkan ke Makkah menggunakan ambulance. Batas akhir ke Makkah sampai 16 Juni menjelang puncak haji.
Dokter penanggung jawab evakuasi jemaah KKHI Madinah dr Riko Ade Putra mengatakan dalam sehari ada dua kali pemberangkatan jemaah haji menggunakan mobil ambulance.
"Perjalanan dari Madinah ke Makkah dibutuhkan 5 jam, pulang pergi 10 jam belum lagi istirahat, sehingga sehari hanya dua pemberangkatan pagi dan malam," ujar Rikho.
Pasien yang dievakuasi paling banyak mengalami sakit jantung dan paru-paru.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Produsen Mobil Listrik VinFast Bangun Pabrik Rp 3,1 Triliun di Indonesia
Kasus Gratifikasi dan TPPU, Rafael Alun Turun Gunung Cari Klien untuk Perusahaannya
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin