Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Industri Tenaga Kerja Indonesia
Senin, 14 Agustus 2023 | 06:52 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) telah menjadi fokus utama di tengah arus perubahan menuju era Society 5.0.
Meskipun menyajikan peluang yang besar bagi industri dan perusahaan di Indonesia, penggunaan teknologi ini juga menghadirkan paradoks yang perlu dicermati terkait dampaknya terhadap industri dan tenaga kerja di Tanah Air.
Di satu sisi, teknologi AI membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan efektivitas, produktivitas, dan efisiensi operasional. Berbagai operasi perusahaan, terutama dalam rantai pasok, seperti pengadaan, logistik, dan pergudangan, dapat dijalankan dengan lebih baik menggunakan teknologi AI. Proses-proses yang bersifat rutin, sederhana, dan memiliki risiko rendah dapat ditingkatkan kualitasnya melalui penerapan teknologi ini.
Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi ini juga berdampak pada kenaikan biaya hidup yang mengakibatkan peningkatan upah tenaga kerja dari tahun ke tahun. Dampak ini menjadi perhatian serius, terutama mengingat tantangan ekonomi yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Seorang ahli dalam bidang rantai pasok dan Ketua Umum Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (ARSI), R. Beniadi Setiawan menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah dan DPR dalam merumuskan strategi dan regulasi yang tepat terkait pemanfaatan teknologi AI dalam industri. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi AI tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga melindungi hak-hak tenaga kerja.
"Saat ini, Indonesia belum memiliki kerangka hukum yang memadai untuk mengatasi disrupsi yang muncul akibat penggunaan teknologi AI. Pemerintah dapat mempertimbangkan program transisi tenaga kerja, termasuk pelatihan bagi mereka yang berpotensi terdampak, serta penempatan mereka pada sektor-sektor yang sedang berkembang," jelas Beniadi Minggu (13/8/2023).
Selain itu, Beniadi juga menekankan peran penting perguruan tinggi dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia agar siap bersaing dalam era Society 5.0 yang semakin mendekat. Pendidikan yang ditingkatkan dan fokus pada penguasaan teknologi AI, Machine Learning, dan teknologi inovatif lainnya akan membantu menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap menjadi pencipta nilai dalam lingkungan yang semakin terhubung secara teknologi.
Walaupun teknologi AI memiliki potensi mengancam beberapa jenis pekerjaan, kita perlu menyadari bahwa teknologi ini juga membawa peluang besar bagi penciptaan jenis pekerjaan baru, peningkatan efisiensi, dan inovasi di berbagai sektor. Dengan perencanaan yang matang, pendidikan yang tepat, dan kemampuan beradaptasi yang baik, ancaman yang dihadirkan oleh teknologi AI dapat diatasi dan bahkan diubah menjadi peluang bagi perkembangan karier dan perekonomian.
Dalam menghadapi perubahan ini, penting bagi Indonesia untuk mengambil langkah bijak dalam menerapkan teknologi AI. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan akan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara perkembangan teknologi dan kesejahteraan masyarakat serta tenaga kerja.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan

KPK dan Polda Metro Jalin Koordinasi untuk Pemeriksaan SYL Cs Besok
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo