Jokowi Sebut Pimpin Indonesia Cukup Simpel
Jumat, 4 April 2014 | 10:51 WIB

Jakarta - Calon presiden (capres) RI asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) menganggap bahwa memimpin Indonesia cukup simpel. Kuncinya hanya mengikuti konstitusi dan aturan yang ada seperti Pancasila, Undang undang Dasar (UUD 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Sayangnya hal ini justru dibuat rumit, terutama oleh pihak yang turut campur dan menegosiasikan aturan-aturan yang ada.
"Sehingga masalah justru tidak terselesaikan," kata Jokowi seperti diungkapkan politisi PDIP Eva Kusuma Sundari, di Jakarta, Kamis (3/4) malam.
Topik itu disampaikan Jokowi ketika berbincang bersama sejumlah rekan dan kolega di kediaman musisi Iwan Fals, di Depok, Jawa Barat semalam.
Bagi Jokowi, kata Eva, kepribadian yang bercermin pada nasionalisme merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Sementara masalah utama Indonesia saat ini justru terletak para pemimpinnya yang miskin kepribadian nasional.
"Banyak yang tidak konsisten, sehingga kebudayaan bangsa berupa nilai-nilai luhur tidak berkembang," kata dia.
Hal itu yang membuat Jokowi dan Iwan Fals sama-sama prihatin atas makin memudarnya implementasi Pancasila dan kebhinekaan di antara masyarakat.
Jokowi kata Eva, selalu mengedepankan persoalan kebangsaan. Hal itu dibuktikann ketika berkunjung ke museum-museum saat memulai kampanye di pemilihan gubernur DKI Jakarta lalu.
"Dari situ dia menyadari bahwa kekuatan di bidang maritim-lah yang mengantar kejayaan Majapahit dan Sriwijaya di masa lampau. Indonesia negara besar dengan kekuatan sendiri," jelas Eva.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar
Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo
3 Santri Ponpes Imam Asy-Syafii Tewas Tenggelam di Pantai Lowita Pinrang
Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri