Bogor - Menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para menteri dan kepala daerah tidak meninggalkan tugasnya di pemerintahan demi kampanye politik. Bahkan presiden mengatakan bakal menegur menteri yang dianggap mulai terlalu sibuk berpolitik.
“Ada sejumlah menteri yang saya harus koreksi agar kinerjanya semakin baik,” kata Presiden SBY dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pemilu 2014 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/6).
Hal itu, kata SBY, akan disampaikannya pada sidang kabinet paripurna yang akan datang. Ditambahkannya, apabila ada menteri-menteri yang tidak lagi mampu mengurusi tugasnya di kabinet, maka diminta mundur. Begitu juga dengan kepala daerah.
Diingatkannya, agar jajaran pemerintah daerah mulai gubernur, bupati dan wali kota mengambil cuti untuk berkampanye sesuai dengan haknya masing-masing. Sabtu dan Minggu merupakan hak libur kepala daerah ditambah satu hari kerja. Pada pemilu legislatif lalu, SBY mengatakan masih mendengar laporan bahwa ada instruksi dari kepala daerah agar memilih partai politik tertentu. Hal tersebut diminta tak lagi terjadi.
“Ada sejumlah menteri berikan penilaian agar concern dan jalani tugas menteri dan besok saya sampaikan ke para menteri, kalau memang tidak mungkin lagi urus menterinya atau bergerak ke sana ke mari, saya persilakan mengundurkan diri,” katanya.
Arahan presiden ini masuk dalam poin ke-10 instruksi pemantapan pemilu dalam rakornas tersebut.