Anggaran Promosi Kementerian Pariwisata Capai Rp 1 Triliun

Jakarta - Kementerian Pariwisata menganggarkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk kegiatan promosi pariwisata pada 2015. Alokasi ini naik 3 kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 300 miliar.
"Anggaran promosi Malaysia sekitar Rp 3,6 triliun, sementara kita hanya Rp 300 miliar. Saya bilang ke presiden, kalau kita ingin fokus mengembangkan pariwisata, kita harus komitmen penuh, termasuk di bidang promosi," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (4/2).
Arief memaparkan, promosi pariwisata akan difokuskan pada tiga (3), yakni branding, advertising, dan selling. Promosi branding pariwisata melalui 'Wonderful Indonesia' memperoleh alokasi terbesar, hingga 50 persen. Sementara, advertising mendapat kuota 30 persen, dan selling sebesar 20 persen.
Promosi pariwisata, lanjut Arief, akan dibagi ke dalam tiga (3) pasar, yakni Asean, Asia Pasifik (non-Asean), serta Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA). "Promosi untuk pasar Asean akan mengambil porsi dominan, hingga 50 persen dari total anggaran promosi tahun ini. Sementara, untuk Asia Pasifik 30%, dan EMEA 20%," ujarnya.
Arief menjelaskan, dalam menentukan alokasi, pihaknya mempertimbangkan target pasar yang dituju. Saat ini, Singapura dan Malaysia merupakan negara dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terbanyak ke Indonesia.
Sepanjang 2014, kunjungan wisman asal Singapura mencapai 1,52 juta orang atau 16,94 persen dari total kunjungan wisman ke Indonesia. Di posisi kedua, wisman asal Malaysia dengan jumlah kunjungan 1,27 juta orang, atau 14,23 persen dari total kunjungan.
"Kedua negara ini bersama Australia, Tiongkok, dan Jepang, berkontribusi hampir 60 persen dari total kunjungan wisman sepanjang tahun lalu," kata Arief.
Lebih jauh, Menpar menjabarkan, Australia menempati posisi ketiga terbesar setelah Singapura dan Malaysia dengan jumlah kunjungan 1,09 juta wisman (12,25 persen). Di posisi keempat, Tiongkok dengan 959.230 kunjungan wisman (10,70 persen), dan Jepang 486.680 wisman (5,43 persen).
Secara keseluruhan, kata Arief, total kunjungan wisman ke Indonesia pada 2014 mencapai 9,43 juta orang, naik 7,2 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,80 juta orang. "Peningkatan kunjungan ini karena ditunjang adanya sejumlah event besar, serta meningkatnya aksesibilitas dan konektivitas penerbangan ke destinasi pariwisata di Indonesia," terangnya.
Arief berharap, kunjungan wisman tahun 2015 dapat meningkat hingga mencapai 10 juta orang. Untuk mencapai target tersebut, Kemenpar masih akan mengandalkan 5 pasar utama, yakni Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan Jepang.
Sumber: Investor Daily
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen, Ada Kendaraan yang Terbakar
Bupati Sumenep Perangi Budaya Negatif Pemuda dengan Panggung Kreasi Anak Negeri
3
Video: Jual Rumah Orang Tua Demi Judi Online
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri