ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Ahli Geologi: Telaga Warna Tulungagung Mengandung Arsenik

Penulis: JAS
Minggu, 17 Mei 2015 | 17:15 WIB
Sejumlah wisatawan lokal menikmati keindahan salah satu telaga warna di bekas galian tambang tembaga di puncak Bukit Puthuk Krebet, Desa Panggung Uni, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, Jawa Timur, 14 Mei 2015.
Sejumlah wisatawan lokal menikmati keindahan salah satu telaga warna di bekas galian tambang tembaga di puncak Bukit Puthuk Krebet, Desa Panggung Uni, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, Jawa Timur, 14 Mei 2015. (Antara)

Tulungagung - Ahli geologi Dinas PU ESDM Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memperingatkan wisatawan yang berkunjung ke telaga warna Desa Panggunguni, Kecamatan Pucanglaban untuk tidak berenang apalagi mengonsumsi air telaga tersebut karena diduga mengandung arsenik.

"Lokasi bekas tambang di kawasan tersebut tak hanya mengandung tembaga, tetapi juga hasil tambang lain seperti emas, timbal serta arsenik," kata Tenaga Ahli Geologi Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (PUESDM) Tulungagung, Sofyan Hadi di Tulungagung, Minggu (17/5).

Zat kimia yang disebut terakhir, dalam dunia keilmuan dikenal sebagai bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik yakni kuning, hitam, dan abu-abu.

Menurut Sofyan Hadi, Arsenik biasanya digunakan sebagai pestisida, herbisida, dan insektisida.

ADVERTISEMENT

Dalam tabel unsur kimia, lanjut dia, arsenik memiliki lambang As dengan nomor atom 33.

Oleh karena mengandung zat kimia berbahaya itulah, PU ESDM mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke telaga warna agar berhati-hati.

"Arsenik ini beracun. Makanya, penambang sering kena penyakit seperti gatal. Jika sampai air telaga ini mengenai kulit, biasanya dampak klinis yang dirasakan adalah gatal-gatal atau bahkan lecet," urainya.

Berdasar data Dinas PU-ESDM, lokasi tambang di Bukit Puthuk Krebet, Desa Panggunguni, Kecamatan Pucanglaban itu merupakan lahan perorangan yang dikelola bekerja sama dengan swasta (CV).

Ia mengungkapkan, izin tambang sejauh ini masih aktif namun kegiatan penambangan tembaga ataupun emas sementara berhenti sejak medio 2013 karena perubahan regulasi bahan pertambangan yang dibuat pemerintah.

Masalahnya, sejak areal pertambangan ini ditinggal oleh investor, empat titik galian yang memiliki luasan dan kedalaman berbeda berubah menjadi telaga dengan warna berbeda-beda, sehingga menarik perhatian warga dari berbagai daerah.

Timbulnya efek warna berbeda pada keempat telaga itu, menurut keterangan tokoh warga sekaligus salah satu pemilik lahan pertambangan di Desa Panggunguni, Karyono, disebabkan struktur batuan di dasar telaga yang juga berbeda warna.

Dua telaga memiliki efek warna hijau tua, satu telaga berwarna coklat tua kehitaman, dan satu lainnya berwarna biru.

"Makanya banyak yang berburu batu akik di sana. Selain berburu juga menikmati pemandangan karena air di bekas tambang bisa berubah warna. Ini yang justru bisa berisiko karena masyarakat yang tidak mengerti bisa jadi korban," kata Sofyan.

Sebenarnya, lanjut dia, perubahan warna di lokasi tambang atau biasa dikenal dengan Telaga Tiga Warna atau Telaga Pirus Lazuli (nama sesuai jenis batuan yang menjadi bahan batu akik) karena mengandung asam.

Hijau, disebabkan proses korosi tembaga atau mineral (cu) bernama crisocola.

Sementara air berubah hitam atau pekat karena pengaruh unsur logam, besi, dan timbal.

Kondisi air masih bisa berubah ubah bergantung proses korosi dan tingkat keasaman air.

"Sebenarnya bisa untuk wisata tapi harus dipasang pagar dan papan imbauan karena air mengandung arsenik," jelasnya.

Sumber: Antara

Bagikan

BERITA TERKAIT

10 Siswa MTsN 4 Tulungagung Keracunan Setelah Minum Cappuccino Cincau

10 Siswa MTsN 4 Tulungagung Keracunan Setelah Minum Cappuccino Cincau

NUSANTARA
Cerita Korban Selamat dari Kecelakaan 2 Perahu Nelayan Tergulung Ombak di Tulungagung

Cerita Korban Selamat dari Kecelakaan 2 Perahu Nelayan Tergulung Ombak di Tulungagung

NUSANTARA
5 Desa di Tulungagung Krisis Air Bersih Imbas Musim Kemarau

5 Desa di Tulungagung Krisis Air Bersih Imbas Musim Kemarau

NUSANTARA
Ratusan Warga Tulungagung Cari Ikan yang Mabuk karena Bendungan Dikuras

Ratusan Warga Tulungagung Cari Ikan yang Mabuk karena Bendungan Dikuras

NUSANTARA
Seragam SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Mahal, Gubernur Jatim Ambil Tindakan Tegas

Seragam SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Mahal, Gubernur Jatim Ambil Tindakan Tegas

NUSANTARA
Viral, Siswa SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Harus Bayar Seragam Rp 2,36 Juta

Viral, Siswa SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Harus Bayar Seragam Rp 2,36 Juta

NUSANTARA

BERITA TERKINI

Kemenkes Sebut DBD Makin Sulit Didiagnosis

LIFESTYLE 16 menit yang lalu
1069085

Song of The Bandits, Aksi Heroik Kim Nam Gil Melawan Penjajahan Jepang di Korea

LIFESTYLE 17 menit yang lalu
1069137

3 Fitur Terbaru YouTube yang Manjakan Kreator Konten

OTOTEKNO 18 menit yang lalu
1069093

Terpopuler: Harga Emas Melemah, Mallorca vs Barcelona, dan Pajak Pengguna TikTok

EKONOMI 22 menit yang lalu
1069136

Polisi Ungkap Kondisi Siswa SMP Korban Bullying di Cilacap

NUSANTARA 32 menit yang lalu
1069135

Emas Merosot Tajam Akibat Penguatan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

EKONOMI 38 menit yang lalu
1069134

Manfaat Minum Teh, Bisa Kurangi Risiko Kematian

LIFESTYLE 41 menit yang lalu
1069133

Produk Impor di Social Commerce Perlu Sertifikasi Halal

EKONOMI 47 menit yang lalu
1069087

Tayang di Bioskop! The Creator, Perang Antara Manusia Melawan Kecerdasan Buatan

LIFESTYLE 58 menit yang lalu
1069132

Cerita Arsjad Rasjid Kecantol Ganjar hingga Rela Cuti sebagai Ketum Kadin

BERSATU KAWAL PEMILU 1 jam yang lalu
1069131
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT