Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Julie Bishop melaporkan mengenai rencana pembukaan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Sulawesi Selatan saat menghadap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla,
"(Pembicaraan) biasa hubungan Indonesia-Australia dan dia (Bishop) lapor mau buka (kantor) konsulat di Makassar," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Senin (21/3).
Kemudian, JK mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam tersebut, tentunya dibicarakan mengenai hubungan bilateral dua negara. Termasuk, perihal investasi Australia di Tanah Air.
"Australia kan dekat dengan Indonesia Timur. Jadi daerah yang terdekat tentu banyak kunjungan dari orang Australia. kan dia (Australia) buka juga (Konjen) di Bali," ujarnya.
Secara terpisah, Menlu Indonesia, Retno Marsudi juga mengatakan bahwa kedatangan Bishop ke Indonesia bukan hanya ke Jakarta tetapi juga untuk meresmikan kantor Konjen Australia di Makassar, pada Selasa (22/3) besok.
Kepada JK, lanjut Retno, juga dilaporkan mengenai kerja sama dua negara dalam bidang antiterorisme. Terutama, dalam upaya menyiarkan toleransi dan modernisasi.
Kemudian, dibicarakan mengenai hubungan perdagangan dua negara. Mengingat, nilai perdagangan Indonesia dengan Australia yang cukup signifikan, yaitu hampir US$ 8,5 miliar.
"Dalam konteks ekonomi perdagangan, baru-baru ini Australia dan Indonesia sepakat untuk memulai merundingkan kembali Indonesia-Australia Comprehensive Partnership, yang diresmikan Mendag (Menteri Perdagangan) Thomas Lembong pada saat kunjungannya ke Australia pada pertengahan Maret lalu," ujar Retno.
Bicarakan Bali Process
Selanjutnya, diungkapkan Retno bahwa kedatangan Bishop untuk menghadiri rapat pembahasan mengenai pelaksanaan pertemuan tingkat menteri dalam Bali Process yang akan membahas isu perihal pencari suaka, pada Rabu (23/3).
Dalam Bali Process, Retno menegaskan yang menjadi tujuan adalah kerja sama antara negara asal para pencari suaka, negara transit dan negara tujuan.
"Di dalam Bali Process nanti ada satu inisiatif yang akan diusulkan oleh Indonesia, misalnya mengenai masalah mekanisme konsultasi antara co-chairs (negara yang terlibat) pada saat ada situasi darurat. Tapi saya masih belum bisa memastikan apakah ini akan berkembang atau tidak pada saat negosiasi nanti. Tetapi intinya adalah Bali Proses harus dapat merespon apabila ada situasi darurat yang terjadi yang terkait irregular migranship (pencari suaka ilegal)," ungkapnya.
Seperti diketahui, Julie Bishop melakukan kunjungan resmi ke Indonesia sejak Minggu (20/3) dan dijadwalkan sampai Rabu (23/3) mendatang.
Kemudian, Julie telah bertemu dengan Menlu Retno. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menekankan perihal pencari suaka dan mengharapkan Australia bersedia meningkatkan kuota penampungan para pencari suaka tersebut.
Sumber: Suara Pembaruan