Purwakarta - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi geram terhadap banyaknya orangtua yang dilantarkan anak-anaknya. Untuk itu, Dedi menyiapkan sanksi tegas bagi warga yang menjadi anak durhaka dengan menelantarkan orangtua mereka.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (8/4), Dedi menegaskan sanksi berupa pencabutan subsidi pendidikan dan kesehatan tersebut akan dijatuhkan kepada siapapun warga Purwakarta yang kedapatan telah menelantarkan orangtuanya. Sanksi ini diberikan agar masyarakat Purwakarta dapat memberikan perhatian kepada orang tuanya apalagi saat menginjak usia senja.
"Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan, maka kami berikan sanksi pencabutan subsidi pendidikan dan kesehatannya," tegas Dedi.
Dedi mengaku kerap mendapat aduan dari warga mengenai orangtua yang ditelantarkan anaknya. Bahkan, Dedi mendapat laporan adanya seorang anak yang menelantarkan setelah menjual tanah milik orangtuanya.
"Saya sering bingung, kok tega ada anak yang meninggalkan orangtua sendiri. Saya dapat laporan lagi ada anak yang menjual tanah orang tuanya, lalu orang tuanya ditelantarkan begitu saja," ungkapnya.
Di sisi lain, Dedi menyatakan, pihaknya akan memberikan penghargaan bagi warga yang tanpa pamrih merawat kaum papa. Tak tanggung, Pemkab Purwakarta akan memberikan insentif sebesar Rp1,5 juta per bulan kepada warganya yang mau merawat orangtua yang telah ditelantarkan oleh anak-anaknya
"Contohnya seperti di daerah Cipinang, Cibatu, Purwakarta, ada Abah Kadim yang sehari-hari diurus segala kebutuhannya oleh Ibu Itoh, padahal Ibu Utoh tidak ada hubungan kerabat dengan Abah Kadim," kata Dedi.
Dikatakan Dedi, sanksi dan penghargaan ini merupakan cermin kehadiran negara dalam kehidupan warga negara yang mengalami kesulitan dalam hidupnya. Menurutnya, bukan tidak mungkin keberadaan negara tidak diakui oleh warga negaranya jika membiarkan kasus-kasus penelantaran orangtua ini terus berlanjut.
"Jika negara tidak hadir dalam kasus-kasus seperti ini, maka saya khawatir suatu saat negara ini tidak diakui keberadaannya oleh warganya sendiri," katanya.
Sumber: Suara Pembaruan