Bengkulu- Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menjamin bahwa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Teluk Sepang, Kota Bengkulu berkapasitas 200 megawatt (MW) tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat sekitar. Sebab, PLTU yang dibangun investor asal Tiongkok ini menggunakan bahan bakar batu bara dengan teknologi canggih dan ramah lingkungan.
"Alat yang digunakan serba canggih dan aman, sehingga masyarakat Bengkulu tak perlu khawatir," kata Ridwan di Bengkulu, Kamis (27/10).
Hal ini ditegaskan Gubernur Ridwan Mukti karena ada penolakan sejumlah pihak di Bengkulu, termasuk Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) karena limbah pembangkit listrik ini mengancam kesehatan masyarakat.
Ia mengatakan, masyarakat di sekitar PLTU Teluk Sepang, Kota Bengkulu, tidak perlu cemas. Dengan teknologi ramah lingkungan, debu batu bara dan limbahnya tidak mengganggu kesehatan masyarakat.
Ridwan meminta pihak perusahaan lebih gencar menyosialisasikan kepada masyarakat Bengkulu, khususnya warga sekitar lokasi mengenai dampak lingkungan proyek tersebut sehingga masyarakat akan memahami.
Pemprov Bengkulu, kata dia, mendukung pembangunan PLTU tersebut, karena akan memasok listrik di daerah sekitar, sehingga kekurangan listrik dapat diatasi. Pasokan juga untuk mengantisipasi kebutuhan daya listrik investor di Bengkulu ke depan. "Sekarang saja industri belum ada, aliran listrik sering mati di Bengkulu," ujarnya.
Sementara Komisaris PT Tenaga Listrik Bengkulu, Petrus Halim mengaku semua mekanisme izin pembangunan PLTU Teluk Sepang sudah dimiliki, termasuk analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal). "PLTU dibangun dengan menggunakan teknologi canggih, sehingga tidak akan limbah yang berdampak ke masyarakat. Hasil tenaga uap hanya berupa air panas yang tidak berakibat penyakit bagi masyarakat," ujarnya.
Halim menambahkan, pembangunan PLTU di atas lahan seluas 50 hektare yang berada dalam kawasan komplek PT Pelindo ini, ditargetkan selesai dan berproduksi pada 2019 mendatang. "Kita targetkan tiga tahun ke depan pembangunannya selesai. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke sejumlah kabupaten di Bengkulu," ujarnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: Suara Pembaruan