Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo mengatakan, kewenangan penentuan calon presiden dari partainya ada di Megawati Soekarnoputri.
Adapun momen penentuan calon presiden dari partai pemenang ketiga Pemilu 2009 itu belum ditentukan.
"Pengambilan keputusan tetap diserahkan Beliau (Megawati). Adapun waktu momentum melihat dinamika politik nasional yang tepat, bisa sebelum atau sesudah Pemilu Legislastif 2014," kata Tjahjo Kumolo, Senin (23/4).
Calon presiden dari partai itu, kata Tjahjo, bisa murni dari partai tersebut, atau dari PDIP berkoalisi dengan partai lain.
"Soal Ibu Megawati akan maju kembali atau tidak sebagai calon presiden pada Pemilu 2014, ya kita tunggu saja momentumnya," kata dia.
"Dalam arti, bisa Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai capres atau figur lainnya, seperti Mbak Puan Maharani," lanjutnya.
Puan Maharani merupakan putri Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas dan saat ini menjabat sebagai ketua fraksi partai berlogo banteng moncong putih di Dewan DPR.
Tjahjo menambahkan, faktor hasil survei menjadi salah satu pertimbangan partai di samping pertimbangan keputusan politik partai. Pemberian kewenangan penentuan capres PDIP di tangan Megawati merupakan keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Bandung pada 12 hingga 14 Desember 2011.
Hingga saat ini dibanding calon-calon presiden dari partai lain, nama Megawati relatif meraih elektabilitas lebih tinggi, selain Prabowo Subianto, calon presiden yang digadang-gadang Partai Gerindra maupun Aburizal Bakrie dari Partai Golkar.
