ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Kasus Sel Mewah, Menkumham: Saya Stres

Penulis: Fana Suparman | Editor: YUD
Senin, 23 Juli 2018 | 18:05 WIB
Yasonna H Laoly.
Yasonna H Laoly. (Antara)

Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mengaku stres atas operasi tangkap tangan (OTT) yang dilancarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen.

Setelah ditangkap dan diperiksa intensif, Wahid ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap pemberian fasilitas, perizinan dan lainnya di Lapas Sukamiskin. Wahid diduga menerima suap dari Fahmi berupa uang sekitar Rp 279.920.000 dan US$ 1.400 serta dua mobil jenis Mitsubishi Pajero Sport Dakkar dan Mitsubishi Triton Exceed.

Suap ini diberikan agar Fahmi yang merupakan terpidana perkara suap proyek di Bakamla itu mendapat fasilitas sel atau kamar. Tak hanya itu, suap ini juga diberikan agar Fahmi mendapat kemudahan untuk keluar masuk tahanan.

Yasonna mengaku kembali terungkapnya kasus jual beli sel mewah, termasuk yang menjerat Wahid membuatnya stres karena mencoreng kementerian yang dipimpinnya. Apalagi, dalam OTT ini, KPK menemukan bukti narapidana di Lapas Sukamiskin mendekam di sel mewah layaknya hotel.

ADVERTISEMENT

"Ini benar-benar memalukan. Saya stres. Dalam artian, kebangetan banget ini. Ini saya akui. Sudah tidak bisa ditolerir," kata Yasonna dalam konferensi pers di Gedung Kemkumham, Jakarta, Senin (23/7).

Politisi PDIP ini mengakui pembenahan Lapas, terutama Lapas Sukamiskin menjadi pekerjaan berat Kemkumham. Hal ini lantaran lapas tersebut diisi oleh para koruptor yang secara finansial sangat memadai untuk menggoda petugas hingga Kalapas.

"Khusus Tipikor itu jadi persoalan. Mungkin petugas kita digoda. 10 juta enggak mempan, 20 juta enggak mempan, 100 juta baru dia goyang, langsung mabuk dia. Ini kan orang yang didalam agak apa lah. Tiba-tiba masuk ditempat sebatas, akan berupaya bermanuver. Kalau memang integritas petugas kami lemah, akan bahaya sekali. Kalau kalapas mandek, harusnya pimpinan diatas yang melakukan pengawasan. Maka itu harus saling bertanggung jawab," katanya.

Sejak menjabat sebagai Menkumham, Yasonna mengaku sudah lima kali mengganti Kalapas Sukamiskin. Para Kalapas ini diganti atas persoalan yang serupa, yakni jual beli fasilitas sel.

"Memang sejak dulu, lapas Sukamiskin jadi tantangan besar bagi kita. Saya katakan, sudah lima kali ganti Kalapas," ungkapnya.

Yasonna mengaku telah berupaya untuk membenahi dan merevitalisasi lapas dan rutan. Bahkan, sebelum penangkapan terhadap Wahid, Yasonna mengaku Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kemkumham sudah berkirim surat kepada KPK agar narapidana korupsi tidak disatukan di Lapas Sukamiskin.

"Kami sedang tengah-tengah membahas untuk sedang mengadakan revitalisasi. Di tengah-tengah kebijakan tersebut kita malu sekali. Penempatan napi koruptor. Dirjen mengirimkan surat ke KPK. Di setiap Provinsi ada untuk menerima napi korupsi. Jangan dikirimkan ke Sukamiskin," katanya.



Sumber: Suara Pembaruan

Bagikan

BERITA TERKAIT

Menkumham: KUHP Baru Produk Hukum Karya Anak Bangsa Patut Diapresiasi

Menkumham: KUHP Baru Produk Hukum Karya Anak Bangsa Patut Diapresiasi

NASIONAL
Di Seminar WSCF dan GMKI, Yasonna: Fundamentalisme Tidak Sesuai Pancasila

Di Seminar WSCF dan GMKI, Yasonna: Fundamentalisme Tidak Sesuai Pancasila

NASIONAL
Ribuan Mahasiswa Indonesia Jadi Warga Singapura, Menkumham Singgung Sektor Pendidikan

Ribuan Mahasiswa Indonesia Jadi Warga Singapura, Menkumham Singgung Sektor Pendidikan

NASIONAL
KPK Duga Gratifikasi yang Diterima Eko Darmanto Mencapai Miliaran Rupiah

KPK Duga Gratifikasi yang Diterima Eko Darmanto Mencapai Miliaran Rupiah

NASIONAL
Seleksi Calon Deputi Penindakan KPK Sisakan 3 Nama, Siapa Saja?

Seleksi Calon Deputi Penindakan KPK Sisakan 3 Nama, Siapa Saja?

NASIONAL
Dibantu TNI, KPK Segera Seret 3 Penyuap Mantan Kabasarnas ke Meja Hijau

Dibantu TNI, KPK Segera Seret 3 Penyuap Mantan Kabasarnas ke Meja Hijau

NASIONAL

BERITA TERKINI

Remaja Putri Nekat Menculik Anak untuk Cari Perhatian Mantan Pacar

MEGAPOLITAN 3 menit yang lalu
1069009

Kejagung Bakal Panggil Dito Ariotedjo soal Aliran Dana Rp 27 M?

NASIONAL 8 menit yang lalu
1069008

Keluarga Siswi SD Korban Colok Mata Serahkan Nama Pelaku ke Polisi

NUSANTARA 11 menit yang lalu
1069007

Hari Ke-4 Kebakaran TPA Bukit Pinang, Kembali Muncul Titik Api Baru

NUSANTARA 15 menit yang lalu
1069006

Video: Remaja Ditemukan Tewas Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma

MULTIMEDIA 21 menit yang lalu
1069001

Mourinho Siap Selamatkan Jadon Sancho yang Nasibnya Tak Jelas di Manchester United

SPORT 41 menit yang lalu
1069005

Jokowi Gelar Rapat Terbatas Bahas Integrasi Moda Transportasi Publik

MEGAPOLITAN 49 menit yang lalu
1069004

Video: Siswi SD Tewas Jatuh dari Lantai 4

MULTIMEDIA 51 menit yang lalu
1068999

Tragedi Siswa SD di Petukangan Utara: Jenazah Dimakamkan, Guru Pingsan

MEGAPOLITAN 57 menit yang lalu
1069003

Polisi: Pelaku dan Korban Pembunuhan di Central Park Tidak Saling Mengenal

MEGAPOLITAN 1 jam yang lalu
1068998
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT