Cirebon, Beritasatu.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Senin (25/2/2019).
Setibanya di lokasi, Ma’ruf Amin dan rombongan disambut Kiai Hasanuddin Kriyani yang merupakan Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Islam Buntet.
Ma’ruf Amin berdialog dengan pimpinan secara tertutup. Pertemuan hanya berlangsung 20 menit saja.
Dalam pertemuan singkat itu, Ma’ruf Amin, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengingatkan akan tugas ulama dan kiai serta pimpinan pondok pesantren.
Menurut Ma’ruf Amin, seorang kiai punya tanggung jawab tidak hanya mengurus pesantren, tetapi juga menjaga umat dan negara. Selain itu, menyelamatkan umat dari paham-paham radikal dan menyimpang.
"Tugas kiai bukan hanya di pondok pesantren saja, tetapi lebih luas lagi yaitu kewajiban membimbing masyarakat dan umat serta menjaga keutuhan bangsa,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com.
Sebelumnya, pengasuh Ponpes Kempek, Cirebon, KH Mustofa Aqil Siradj, meyakini, Ma’ruf Amin bakal terpilih sebagai wapres mendampingi Presiden Jokowi.
Kiai Mustofa juga mengungkapkan, Ma’ruf Amin tidak pernah meminta jabatan cawapres. Pernyataan ini sekaligus membantah kabar miring yang selama ini berkembang di masyarakat, kalau Kiai Ma’ruf dan NU meminta jabatan pada Jokowi.
Kiai Mustafa menegaskan, dipilihnya Ma’ruf Amin sebagai cawapres merupakan kehendak dari Allah, bukan meminta-minta. Karena kehendak Allah, insyaallah Ma’ruf Amin akan jadi wakil presiden. Demikian doa dan harapan Mustafa Aqil Siradj, yang merupakan adik kandung dari Said Aqil Siradj itu. Sontak saja doanya langsung diaminkan ribuan jama’ah yang hadir tanda setuju.
Dalam sambutannya juga Mustafa menyinggung peran besar Presiden Jokowi kepada ulama, santri, dan warga pesantren.
Menurut beliau, selama pemerintahannya, Jokowi sudah memberikan yang terbaik bagi ulama dan pesantren. Hal itu diwujudkan dalam bentuk pengesahan Hari Santri Nasional.
“Kalau bukan karena beliau tidak akan ada Hari Santri Nasional, terimakasih (kepada Jokowi),” kata Mustafa Aqil Siradj.
Dia juga mengajak semua jama’ah untuk menjaga masa depan bangsa dan keutuhan NKRI, dan juga Ahlusunnah wal jama’ah.
Sumber: Suara Pembaruan