Bandung, Beritasatu.com - Petugas kepolisian sudah menyiagakan posko bencana di gerbang Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu menyusul erupsi yang terjadi pada Jumat (26/7). Beberapa mobil ambulans pun disiagakan dengan terparkir di pinggir posko tersebut.
Sementara petugas kepolisian dan sejumlah petugas siaga bencana terlihat masih berpatroli untuk memastikan situasi kembali normal. Adapun kondisi lalu lintas di Jalan Gunung Tangkuban Perahu terpantau lengang dan hanya beberapa kendaraan roda dua dan empat melintas.
Kapolres Subang AKBP M Joni memastikan dalam peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa. Dia mengatakan hanya ada beberapa warga yang mengalami luka mata akibat abu vulkanik.
"Tidak ada korban jiwa di tiga wilayah, hanya korban yang mengalami luka bagian mata, itu juga karena abu erupsi," kata Joni, Jumat.
Saat ini pihaknya masih terus berkordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk bertindak lebih lanjut mana kala erupsi kembali terjadi. “Kalau ada tanda-tanda gempa vulkanik, radius lebih besar, lebih 5 km. Nanti koordinasi lagi untuk daerah terlarang," katanya.
Gunung Tangkuban Parahu di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat, pukul 15.48 WIB. Erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang identik dengan legenda Sangkuriang itu dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 15 wisatawan mengalami sesak nafas akibat erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jumat sore.
"Ada 15 orang wisatawan yang terdampak sesak nafas dan sudah dibawa ke Sespim Porli Lembang," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu.
Menurut dia, BPBD Provinsi Jawa Barat melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat dan PVMBG.
Ia mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan memperhatikan arahan dari petugas dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab.
Sumber: ANTARA