Sun Pitch Competition 2019 Hadirkan Inovasi Atasi Anemia dan Malnutrisi

Jakarta, Beritasatu.com - Sun Business Network Indonesia (SBN Indonesia) dan Innovation Factory, menetapkan CV Rizano Bersaudara (Bale Sehat) keluar sebagai juara SUN Pitch Competition 2019. Peringkat kedua ditempati Morimom dan Calty Farm (Calty Yoghurt) di peringkat ketiga.
Ketiga pemenang akan mendapatkan total pendanaan sebesar Rp 225 juta dan mentoring eksklusif dari SBN Indonesia dan para ahli lainnya. Selain itu, pemenang pertama akan dikirim ke Global Sun pitch Competition dalam Food Industry Asia 2020 di Singapura.
Ketiganya sebelumnya terpilih dalam 10 finalis kompetisi yang bertemakan "Inovasi Desain Makanan dengan Fokus Mengatasi Anemia dan Malnutrisi" yang merupakan kolaborasi antara delapan perusahaan, yang tergabung dalam SBN Indonesia. Ke delapan perusahaan tersebut adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Nutrifood Indonesia, PT Otsuka Indonesia, PT Tirta Investama, PT BASF Indonesia, PT Cargill Indonesia dan PT East West Seed Indonesia.
Sun Pitch Competition 2019 ini bertujuan untuk menghasilkan solusi baru dalam mengembangkan produk makanan yang terjangkau dan bergizi tinggi.
"Melalui Sun Pitch Competition 2019 ini, SBN Indonesia mengajak UMKM lokal menjadi bagian dari solusi masalah anemia dan malnutrisi melalui inovasi produknya. Kami merasa senang melihat antusiasme dan kreativitas dari pelaku bisnis, industri, UMKM dan wirausahawan dalam kompetisi ini. Hal ini menunjukan adanya semangat berkolaborasi untuk mempercepat pengentasan permasalahan anemia dan gizi yang ada di Indonesia," ungkap Axton Salim, Co-Chair SBN Global Advisory Group dan Koordinator SBN Indonesia yang juga adalah Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam keterangannya, Selasa (17/12/2019).
Ditambahkan Axton, penyelenggaraan Sun Pitch Competition 2019 ini sudah dimulai sejak bulan November lalu. Di babak final ini akan ada 10 finalis yang mempresentasikan solusi desain makanan yang telah mereka kembangkan di hadapan para dewan juri yang terdiri dari anggota SBN Indonesia, Co-Chair dari SBN Global Advisory Group, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Accelerice dan Innovation Factory.
Menurut data Riskesdas 2013, lebih dari 1 dari 5 perempuan Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami anemia, sementara angka untuk pria adalah 1 dari 6. Angka tersebut lebih tinggi lagi di kalangan wanita hamil sebanyak 1 dari 3. Hal ini membuat janin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan seperti berat bayi lahir rendah (BBLR) yakni lahir dengan berat badan kurang dari 2.5 kg, rentan terkena penyakit dan meninggal pada usia dini. Anemia juga dapat diturunkan dari ibu ke anak, meningkatkan risiko morbiditas dan penurunan kecerdasan.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKINI
Elektabilitas Ganjar Naik, Mega Ingatkan Kader PDIP Jangan Terlena
Indekos Diduga Lokasi Prostitusi, Satpol PP Baru Cek Perizinan setelah Digerebek Emak-emak
Gara-gara Lihat Festival Layang-layang, Bocah di Ponorogo Nyaris Kehilangan Mata
3
Penutupan Rakernas, PDIP Luncurkan Program Beasiswa Megawati Fellowship
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin