Semarang, Beritasatu.com – Wabah virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung membuat rumah sakit, khususnya rumah sakit rujukan, bekerja keras merawat pasien berstatus PDP (pasien dalam pengawasan). Banyaknya PDP yang harus mendapatkan perawatan, membuat biaya perawatan oleh rumah sakit melambung tinggi.
Di RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang, yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, hingga kini merawat 11 orang PDP.
"Kami merawat 11 orang PDP. Hingga kini, belum ada dari pasien yang kami rawat dinyatakan positif Covid-19,’’ ujar Kepala Unit Humas RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang, Petrus Agustinus kepada Beritasatu.com, Selasa (7/4/2020).
Petrus mengatakan, meskipun biaya perawatan terbilang tinggi, namun sejauh ini pihak rumah sakit tidak menarik biaya kepada pasien yang telah pulang dan dinyatakan sembuh. "Seluruhnya, kami bebaskan dari biaya perawatan,’’ ujar Petrus.
Sejak ditunjuk menjadi RS rujukan Covid-19, pihaknya membuka 14 ruang isolasi dan 1 ruang ICU untuk merawat PDP.
"Bagi kami, cashflow pasti ada, tapi belum membebani kami. Prinsipnya, kami membantu pemerintah untuk merawat pasien dan berharap agar wabah ini secepatnya berakhir,’’ ujarnya.
Menurut Petrus, sejak awal pasien masuk dan dirawat, pihaknya mengusahakan pasien yang memiliki BPJS Kesehatan dirawat menggunakan mekanisme tersebut.
"Kami masih menunggu petunjuk teknis terkait pembiayaan PDP dari pemerintah. Untuk sementara, mekanisme kami lakukan adalah dengan memperlakukan pasien yang dirawat sebagai pasien BPJS Kesehatan, diharapkan nantinya bisa diklaim ke BPJS Kesehatan,’’ ungkapnya.
Data hingga Selasa (7/4) pukul 13.19 WIB, total positif Covid-19 di Jateng tercatat sebanyak 132 kasus, terdiri atas 22 kasus meninggal dunia, 96 kasus dirawat, dan 14 orang sembuh. Untuk jumlah orang dalam pemantauan tercatat 16.165 orang dan 463 PDP.
Sumber: BeritaSatu.com