Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar telah menyiapkan formula untuk membangkitkan kembali ekonomi desa pasca pandemi Covid-19.
Di antaranya adalah memaksimalkan desa wisata, produk-produk pertanian, pemasaran daring dan permodalan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Akan terjadi ledakan warga desa atau daerah-daerah wisata desa akan mendapatkan kunjungan yang cukup maksimal. Ini akan kita antisipasi dengan menggerakkan padat karya tunai desa (PKTD) untuk melakukan pemeliharaan, perawatan, dan penyempurnaan tempat-tempat wisata milik desa,” ungkap sosok yang akrab disapa Gus Menteri di webinar nasional pedesaan, Kamis (11/6/2020).
Menurut Gus Menteri, meningkatnya jumlah wisatawan dapat mendorong perputaran ekonomi desa.
"Ketika perputaran ekonomi di desa meningkat, maka pendapatan akan naik. Karena hampir 100% wisata desa itu di bawah naungan BUMDes," imbuhnya.
Tak hanya dari sektor wisata, BUMDes dapat memanfaatkan produk-produk pertanian yang selama ini cenderung mengalami penurunan. Selain itu, dana desa juga dapat digunakan untuk menambah modal BUMDes.
Dirinya menyatakan ekonomi desa berpeluang lebih cepat untuk bangkit kembali setelah pandemi Covid-19.
“Peluang reborn (pembangkitan kembali) ekonomi desa kita juga sangat luar biasa. Misalnya, hari ini yang harus terus kita optimalisasi adalah kelompok pertokoan di 6.809 desa, pasar dengan pembangunan permanen di 6.236 desa," ujar Gus Menteri.
Begitu pula dengan bangunan semipermanen di 8.781 desa dan pasar tanpa bangunan di 4.317 desa.
Potensi desa lainnya termasuk adanya hotel di 1.709 desa dan penginapan di 3.429 desa. BUMDes kini juga sudah ditemukan di 50.199 desa. Sebanyak 37.125 BUMDes telah dinyatakan aktif bertransaksi.
“Ada lahan intensifikasi di kawasan transmigrasi 1,8 juta Ha dan yang sudah siap pakai sekitar 509.000 Ha. Lalu, ada desa pertanian pangan [sejumlah] 65.325 desa dan pertanian non-pangan [sebanyak] 4.748 desa,” imbuhnya.
Gus Menteri pun mengungkapkan pembangunan desa dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
“Kalau kita fokus membangun desa, pada hakikatnya kita membangun Indonesia. Karena desa adalah Indonesia dan Indonesia adalah desa,” tutupnya.
Sumber: BeritaSatu.com