Jakarta, Beritasatu.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Rhenald Kasali, mengingatkan bahaya fenomena NKSPBS atau Nanti Ketemunya Setelah Pandemi Berlalu Saja. Menurut Rhenald, aparatur sipil negara (ASN) perlu menggerakkan birokrasi pemerintahan dan menjauhi fenomena tersebut.
Baca Juga: Sistem Manajemen ASN Akan Dirumuskan Ulang
"Kalau ASN kita terbelenggu dengan fenomena NKSPBS,akhirnya penyerapan anggaran menjadi sangat rendah dan bisa memicu resesi nantinya. Bisa loh kita resesi kalau ASN tidak menggerakkan,” kata Rhenald.
Hal itu disampaikan Rhenald dalam seminar daring bertajuk 'Birokrasi di Era Disrupsi dan Tatanan Normal Baru: Mewujudkan Sistem Kerja dan Manajemen SDM yang Efektif, Efisien, Transparan dan Akuntabel Berbasis IT', Senin (22/6/2020).
"Pemerintahan kan menangani banyak hal. Jangan sampai ada NKSPBS atau Nanti Kerjanya Setelah Pandemi Berlalu Saja atau Nanti Proyeknya Setelah Pandemi Berlalu Saja. Semakin ditunda akan semakin menimbulkan persoalan ekonomi. Mestinya kita berpikir ada pekerjaan yang bisa digunakan dengan teknologi dan physical distancing (jaga jarak),” ucap Rhenald.
Baca Juga: ASN Diminta Adaptif Teknologi
Menurut Rhenald, pandemi sepatutnya jangan dijadikan alasan seluruh pihak tidak bekerja. Ketakutan maupun kekhawatiran atas Covid-19, perlu dicairkan. Sebab pandemi tidak pernah diketahui masa berakhirnya. Rhenald menegaskan hal terpenting yaitu penerapan protokol pencegahan Covid-19.
"Bagi saya yang penting physical distancing, pakai masker, tidak berlebihan beraktivitas dan tidak bergerak semuanya. Harus dibagi-dibagi dengan baik. Segera terapkan kehidupan digital dan pelayanan secara cerdas. Tentu harus dilengkapi dengan kapabilitas dan kepemimpinan digital. Kita juga harus membangun infrastruktur digital secara masif. Siapkan aturan pendukung," tegas Rhenald.
Sumber: BeritaSatu.com