Bengkulu, Beritasatu.com - Berdasarkan pantauan satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah Provinsi Bengkulu, saat ini ada sembilan titik panas, tersebar di sejumlah kabupaten di daerah ini.
"Satelit milik BMKG merekem ada 9 titik api di wilayah Bengkulu, tersebar di 4 kabupaten, yakni Seluma, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah dan Bengkulu Selatan, kata Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, di Bengkulu, Senin (6/7/2020).
Ia mengatakan, titik panas tersebut diduga bukan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tapi titik api akibat warga membakar lahan untuk membuka kebun baru dengan ditanami tanaman keras, seperti kopi dan tanaman lainnya.
"Jadi, titik api pembakaran lahan yang dilakukan warga di 4 kabupaten di Bengkulu itu, sempat terekam satelit milik BMKG. Tapi, yang pasti titik api bukan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bengkulu," ujarnya.
Pasalnya, sampai saat ini belum ada hutan dan lahan yang terbakar di Bengkulu, meski daerah ini sudah memasuki musim kemarau. Sebab, di beberapa daerah di Bengkulu, masih banyak turun hujan, sehingga hutan dan lahan sulit terbakar.
Untuk mengantisipasi karhutla di Bengkulu, kata Sudarno jajaran Polda setempat gencar melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar pada musim kemarau tidak membuka lahan baru dengan cara dibakar.
"Kita sudah beberapa kali menggelar sosialisasi dan kegiatan lainya yang bertujuan untuk mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan di Bengkulu, pada musim kemarau sekarang.
"Kita minta betul warga membuka kebun baru tidak membakar lahan, karena bisa menyebabkan hutan dan lahan di sekitarnya ikut terbakar, sehingga membuat kabut asap," ujarnya.
Sumber: BeritaSatu.com