Jakarta, Beritasatu.com -Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan, nasionalisme atau cinta bangsa dan Tanah Air harus tetap dipupuk di tengah globalisasi. Namun nasionalisme yang dipupuk adalah nasionalisme yang kontekstual dengan tantangan zaman.
Dalam ceramahnya di hadapan peserta kuliah umum Lemhannas, melalui video conference, Kamis (9/7/2020), Wapres Ma'ruf Amin menyatakan, globalisasi tidak hanya membuka peluang dan kemajuan untuk suatu negara. Tapi juga tantangan dan ancaman yang semakin deras dan bisa melumpuhkan.
"Oleh karena itu, diperlukan pemupukan rasa cinta tanah air bagi seluruh elemen masyarakat di setiap generasi," kata Ma'ruf Amin.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa tantangan bagi kesadaran dan rasa cinta Tanah Air generasi bangsa saat ini, tidak lagi cukup dipupuk dengan cara-cara lama. Baginya, cara-cara membangun nasionalisme lewat dogma bukanlah lagi yang sesuai dengan kondisi saat ini.
"Kita harus mampu memberikan pengertian nasionalisme yang kontekstual, bukan tekstual, apalagi yang dogmatis,” tuturnya.
Wapres menyatakan, nasionalisme dalam konteks saat ini lebih kepada kemampuan untuk memegang jati diri kebangsaan dengan menghargai perbedaan, melakukan kolaborasi, dan kemampuan berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional.
“Saya ingin menyampaikan bahwa nasionalisme di era globalisasi akan secara alami terkikis dan menipis bila suatu bangsa tidak memiliki kemampuan untuk berkompetisi," ujarnya.
Dan bila bicara kompetisi, maka yang diperlukan bukanlah kekayaan alam atau kekuatan senjata, tapi kemampuan manusianya. Karenanya, manusia yang unggul adalah modal utama mencapai Indonesia Maju. Baginya, SDM yang unggul akan memiliki jiwa yang sehat, cerdas, produktif, kompetitif, dan berakhlak baik.
Sumber: BeritaSatu.com