Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong para kontestan Pilkada 2020 agar membagi alat peraga yang terkait dengan penanganan wabah Covid 19 saat menjalankan kampanye nanti. Alasannya kebutuhan masyarakat saat ini adalah yang terkait dengan upaya melawan Covid 19.
"Saya mendorong alat peraga kampanye dari pasangan calon berupa masker dan hand sanitizer. Kalau semua pasangan calon di 270 daerah melakukan itu, membagikan masker dan hand sanitizer, bukan baju kaos atau spanduk, masyarakat akan menerima manfaatnya," kata Tito di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga: Mendagri Sebut Pencairan Dana Pilkada Sudah 85%
Ia mengaku mendorong pembagian masker dan alat kesehatan lainnya karena masyarakat menerima manfaatnya langsung ditengah perang melawan Covid. Cara seperti itu bisa membantu menekan laju penyebaran Covid.
"Jika tahapan kampanye nanti, para pasangan calon lebih memilih alat peraga yang ada hubungannya dengan pencegahan Covid 19, itu sangat bagus. Misalnya alat peraga atau penarik untuk pemilih, bukan lagi kaos, tapi berupa masker atau hand sanitizer.
Dengan begitu, semua pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada, ikut berkontribusi mencegah potensi penularan Covid-19," ujar Tito.
Dia juga meminta agar menghindari kerumunan dan konvoi saat kampanye. Alasannya, cara seperti itu berpotensi menjadi media penularan Covid 19.
Baca Juga: Protokol Kesehatan Dipatuhi, Mendagri Yakin Pilkada Sukses
"Saya minta KPU dan Bawaslu tegas saja batasi dan cegah seluruh potensi kerumunan. Pertemuan dalam ruangan dan luar ruangan tak boleh lebih dari 50 orang. Tak boleh ada arak-arakan dan tak ada konvoi-konvoian," tegas Tito.
Menurutnya kunci kesuksesan Pilkada 2020 adalah pengendalian aktivitas masyarakat. Setiap calon, tim sukses dan mayarakat luas harus patuh pada protokol kesehatan yang ditetapkan. Misalnya, semua wajib menggunakan masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
"Ini tugas semua elemen masyarakat untuk menumbuhkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Semua harus bergerak membangun kesadaran patuh terhadap protokol kesehatan," tutup Tito.
Sumber: BeritaSatu.com