Bengkulu, Beritasatu.com - Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, ditutup selama seminggu, menyusul rektor perguruan tinggi tersebut, Sirajuddin terjangkit positif virus corona atau Covid-19. Penutupan kampus ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Wakil Rektor I IAIN Bengkulu, Samsudin, di Bengkulu, Jumat (31/7/2020) membenarkan, kampus IAIN Bengkulu untuk sementara tutup. "Sesuai hasil rapat pimpinan Kampus IAIN Bengkulu, tutup selama seminggu terkait Rektor IAIN, Sirajudin positif terjangkit Covid-19," ujarnya.
Dengan ditutupnya kampus selama satu minggu terhitung sejak 30 Juli hingga 7 Agustus itu, seluruh ASN dan Non ASN melaksanakan kegiatan administrasi di rumah. Demikian pula kegiatan dosen dan mahasiswa di kampus juga dihentikan.
Ia menambahkan meski kampus IAIN Bengkulu, tutup selama satu pekan, tapi kegiatan administrasi dan akademisi di IAIN tetap berjalan seperti biasa dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) atau dengan protokol kesehatan.
Sedangkan absensi pegawai selama WFH menggunakan SICAKEP dan pelaksanaan pekerjaan selama WFH diawasi oleh atasan langsung dan dimonitoring oleh satuan pengawas internal (SPI).
"Jadi, meski kampus IAIN tutup selama satu minggui 30 Juli sampai 7 Agustus 2020, tapi kegiatan administrasi dan akademik tetap jalan seperti biasa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni membenarkan, Rektor IAIN Bengkulu, Sirajuddin positif terjangkit virus korona atau Covid-19 setelah menjalani tes swab di laboratorium milik RSU Yunus Bengkulu.
"Saat ini, Pak Rektor IAIN menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Yunus Bengkulu. Kita doakan semoga Pak Rektor IAIN Bengkulu, segera sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa di kampus yang dipimpinya," ujarnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di kampus IAIN Bengkulu, petugas Dinkes setempat, saat ini tengah melakukan contact tracing atau penelusuran kontak terhadap kasus positif Rektor IAIN daerah ini.
Contact tracing dilakukan baik terhadap rekan-rekan kerjanya, kerabat keluarga maupun pihak-pihak lain yang sudah pernah kontak erat dengan yang bersangkutan. "Saat ini contact tracing sedang kita dilakukan. Jika mereka reaktif maka akan dilakukan uji swab guna memastikan mereka terjangkit apa tidak virus corona," ujarnya.
Jika dari hasil uji swab ada di antara orang-orang yang sempat kontak fisik dengan Rektor IAIN Bengkulu, positif terjangkit virus corona, maka orang bersangkutan akan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah.
Hal ini dilakukan agar sebagai upaya pencegahan penularan virus corona kepada orang lain. Karena itu, Dinkes Bengkulu bekerja sama dengan Dinkes Kota BengkuLU melakukan contak tracing dengan orang yang sempat kontak fisik dengan pasien covid-19 tersebut.
Hasil Upade Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu, jumlah kasus positif Covid-19 di daerah ini sebanyak 118 orang. Pasien meninggal dunia sebanyak 18 orang, pasien dirawat sebanyak 21 orang dan pasien menjalani isolasi mandiri sebanyak 60 orang.
Sumber: BeritaSatu.com