Medan, Beritasatu.com - Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi, Minggu (23/8/2020) sekitar pukul 07.41 WIB. Tidak ada laporan korban jiwa. Namun sebagian dari daerah wisata itu kembali diguyur abu vulkanik.
Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra mengayakan, erupsi Gunung Sinabung membentuk kolom abu vulkanik setinggi 1.500 meter ke arah Tenggara. Abu vulkanik juga menyebar ke arah Timur, persisnya di Kecamatan Naman Teran.
"Sampai siang hari, masih terjadi gempa tremor yang berasal dari aktivitas Gunung Sinabung. Oleh karena itu, kita mengimbau masyarakat supaya jangan memasuki zona merah, apalagi sampai melakukan aktivitas," ujar Armen, Minggu (23/8/2020).
Baca juga: Wisatawan Sebut Erupsi Sinabung Sangat Eksotis
Disebutkan, zona merah berada dalam radius 3 kilometer (Km) dari puncak Sinabung, sekitar 5 km untuk sektor Selatan-Timur, dan 4 km untuk Sektor Timur-Utara. Daerah zona merah ini wajib dikosongkan dari segala bentuk aktivitas masyarakat.
Menurutnya, Gunung Sinabung belum berhenti erupsi. Meski aktivitasnya meningkat, status gunung aktif ini masih berada di level III (siaga). Status ini juga bisa mengancam dan membahayakan keselamatan masyarakat jika berada di dalam zona merah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Karo mengimbau masyarakat supaya mewaspadai erupsi susulan Gunung Sinabung dan banjir lahar dingin seperti yang melanda pemukiman warga di Kecamatan Tigan Derket, Tanah Karo.
Kepala BPBD Kabupaten Tanah Karo, Natanail Paranginangin mengatakan, aktivitas Gunung Sinabung belum berhenti sehingga masyarakat perlu melakukan berbagai persiapan sebagai antisipasi jika erupsi Gunung Sinabung dan banjir lahar dingin maupun panas terjadi.
"Banjir lahar dingin susulan di tengah pemukiman masyarakat perlu diantisipasi. Upaya ini perlu dilakukan masyarakat agar tidak ada korban jiwa jika bencana ini kembali terjadi. Selama Gunung Sinabung masih beraktivitas maka bencana ini masih berpotensi terjadi," ujar Natanail Paranginangin.
Natanail mengatakan, tidak ada korban jiwa saat banjir lahar dingin di Kecamatan Tigan Derket tersebut. Saat bencana itu berlangsung, tim gabungan yang meliputi TNI/Polri, petugas BPBD bersama petugas perhubungan, langsung turun membantu masyarakat terdampak bencana.
"Upaya pembersihan jalan yang tertutupi lumpur lahar Gunung Sinabung masih dilakukan. Sejumlah kawasan jalan juga disemprot agar tidak mengganggu kendaraan yang melintas. Selain itu, petugas juga turut membantu membersihkan pemukiman masyarakat dari endapan lumpur," katanya.
Natanail menjelaskan, banjir lahar dingin dari Gunung Sinabung membawa material kayu dan batu-batu ukuran kecil hingga sedang. Akses jalan di Kecamatan Tigan Derket sempat tertutup material karena lahar dingin yang meluap. Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga menurunkan alat berat.
Sumber: BeritaSatu.com