Jakarta, Beritasatu.com - Tahun ini perekonomian Indonesia mengalami kontraksi luar biasa. Sakitnya ekonomi dialami bukan hanya oleh usaha ultra mikro, mikro, kecil, dan menengah, melainkan juga korporasi. Pandemi menghajar semua lini. Dalam kondisi seperti saat ini, media massa terutama televisi, dan khususnya Beritasatu TV, tidak cukup berfungsi menyebarkan informasi akurat melainkan juga harus mampu membangun optimisme.
Hal itu diungkapkan Direktur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings (BSMH) Primus Dorimulu saat memberikan sambutan pada peringatan ulang tahun ke-9 Beritsatu TV, di gedung BSMH, Jl Jend Gatot Subroto, Jaksel, Selasa (1/9/2020).
Peringatan secara semi virtual ini digelar dengan pembatasan peserta dan standar protokol kesehatan. Hanya 30 orang di dalam ruangan dan selebihnya bersama-sama tergabung melalui jaringan internet atau daring.
Hadir dalam acara tersebut CEO BSMH, Nicky Hogan, COO BSMH Anthony Wonsono, dan CFO BSMH Lukman Djaja.
“Transportasi langsung ambruk. Orang tidak bisa kemana-mana. Semua bisnis yang terkait dengan transportasi dan pergerakan manusia, seperti hotel dan wisata, mati. Mal tutup, bisokop tutup juga. Saya saksi hidup krisis 1998, 2008, dan saat ini. Saat ini kita secara korporasi terkena juga. Mengalami syok yang sangat luar biasa. Mudah-mudahanan kita cepat recovery,” kata Primus.
Terkait 9 tahun Beritasatu TV, Primus menggarisbawahi peran media massa. Televisi, katanya, adalah media massa mainstream yang menjangkau banyak orang dibanding media lain.
Survei Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 terhadap orang yang mengakses berita dari koran, majalah, portal, dan televisi menyebutkan bahwa sebanyak 60% lebih responden mendapatkan berita tentang Covid-19 -baik penanganannya maupun dampaknya- melalui televisi.
“Jadi peran televisi besar sekali,” katanya.
Saat ini Presiden dan jajarannya bekerja keras mengatasi dampk pandemi. Kekurangan pasti ada karena tidak satu pun negara di dunia ini siap dalam menghadapi Covid-19 ini. “Tugas kita sebagai media massa, apalagi televisi, adalah bagaimana menyampaikan berita yang benar dan akurat. Berita yang terverifikasi. Jadi yang paling utama untuk semua awak media, khususnya pada HUT ini, kita mengingat kembali pada tugas kita adalah to inform,” katanya.
Semua yang ditampilkan harus berdasarkan verifikasi. “Tidak boleh kabar yang kita dengar langsung kita tampilkan. Jadi kalau sampai ada berita yang kita sampaikan itu ternyata tidak akurat, itu pasti di luar sistematika kerja media massa,” kata Primus.
Ditegaskan, media massa harus bekerja dengan verifikasi yang sangat baik, cek ricek, cross check, dan cover both side.
Pada saat pandemi di mana hampir semua sisi kehidupan terpuruk, media juga harus mampu membangun harapan. “Ini pesan dari shareholder bahwa kita harus membangun optimisime,” katanya.
Terlalu banyak berita yang membuat tidak mampu hidup lagi karena pandemi. Tidak sedikit pula yang membangun optimisme seperti tingkat kesembuhan yang membaik, tingkat kematian yang di bawah rata-rata dunia seperti di DKI. Juga, kabar bahwa Indonesia sudah bisa melakukan vaksinasi mulai Januari 2021.
Pada kesempatan tersebut COO BSMH, Anthony Wonsono mengapresiasi jurnalis sebagai pahlawan bangsa saat melaksanakan tugas menembus risiko tertular demi memberikan informasi akurat kepada masyarakat.
“Di masa seperti ini saya sangat bangga bisa bekerja di Beritasatu, bekerja di perusahaan media bersama rekan-rekan yang saya anggap sebagai pahlawan bangsa karena setiap hari apa pun kondisinya, tetap setia untuk memberikan informasi yang akurat yang dibutuhkan masyarakat,” kata Anthony.
Ia mengapresiasi komitmen dan dedikasi semua tim di Beritasatu News dan keluarga besar BSMH yang sejak Maret harus berjuang masuk kantor, menghadapi kekhawatiran dan keresahan kemungkinan tertular. “Secara operasional dan penjadwalam kita terus review setiap minggu untuk memastikan kebaikan layar maupun keselamatan karyawan dan keluarga besar Beritasatu,” katanya.
Anthony juga meminta masukan serta kepercayaan kepada manajemen dalam mengambil keputusan tebaik bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan di tengah pandemi yang sulit sekarang ini.
Manajemen juga memberikan perhatian khusus pada bagian HRD, departemen yang menjadi sangat penting dalam kondisi pandemi. Tim HRD dinilainya sudah bersusah payah membantu dan melindungi karyawan dengan menerbitkan berbagai aturan terkait protokol kesehatan di kantor maupun standar saat bekerja di lapangan.
Sumber: BeritaSatu.com