Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah telah menetapkan kebutuhan anggaran untuk pengadaan vaksin Covid-19 yang akan dimulai pada akhir 2020 ini.
Pemberian vaksin Covid-19 tersebut menurutnya akan dilakukan secara multiyear dengan alokasi anggaran Rp 37 triliun, sedangkan untuk tahun ini dikucurkan Rp 3,3 triliun untuk down payment (DP).
“Terkait dengan vaksin, sudah tersedia dan diharapkan untuk down payment di tahun ini sebesar Rp 3,3 triliun, dan seluruh dana yang disiapkan adalah Rp 37 triliun untuk program multiyear,” kata Airlangga Hartarto usai memimpin rapat koordinasi Komite PC-PEN, di Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas pula usulan-usulan program baru PEN untuk memanfaatkan anggaran yang diproyeksikan tidak akan terserap sampai akhir tahun. Seluruh realokasi anggaran tersebut juga ditargetkan rampung dalam pekan ini, sehingga pada pekan depan sudah sampai pada tahap final.
“Tadi terkait dengan anggaran, dari Kementerian Keuangan sudah mencatat perubahan-perubahan yang dilakukan, dan total daripada anggaran yang sudah teralokasi dari Rp 695 triliun adalah 679 triliun. Jadi hampir seluruh (anggaran) program ini akan terpakai. Masih ada satu minggu untuk mendetailkan yang perlu tambahan,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut.
Untuk sektor kesehatan, Airlangga menyampaikan saat ini recovery rate di Indonesia mencapai 71,7% atau lebih tinggi dari recovery rate global, sedangkan kasus fatality rate 4,2%.
“Tentu hal-hal yang perlu ditangani adalah di delapan daerah utama (kasus Covid-19) dipertimbangkan untuk dibuatkan program DID (Dana Insentif Daerah) yang memberikan insentif apabila daerah-daerah itu terkonversi dari daerah kuning menjadi daerah hijau,” kata Airlangga.
Dari aspek perekonomian, Airlangga menyampaikan posisi sektor keuangan saat ini masih tetap kuat. Posisi CAR per 31 Agustus 2020 masih sebesar 23,1%, jauh dari batas aman sebesar 8%. Per Juli 2020, Dana Pihak ketiga (DPK) juga meningkat 8,53%.
“Untuk restrukturisasi kredit dari keseluruhan sektor mencapai Rp 857,6 triliun. Sektor korporasi sudah restrukturisasi sebesar Rp 502,74 triliun untuk 1,42 juta debitur. Dan untuk UMKM Rp 354,26 triliun untuk 5,76 juta nasabah,” jelas Airlangga.
Untuk penempatan dana pemerintah di Bank Himbara sebesar Rp 30 triliun, realisasi penyaluran kreditnya sudah mencapai Rp 79,7 triliun atau hampir tiga kali lipat. Sedangkian penempatan dana di Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 11,5 triliun, realisasinya menurut Airlangga masih perlu didorong.
“Untuk Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro, telah disalurkan per 4 September 2020 untuk 5,5 juta pelaku usaha mikro dengan total penyaluran Rp 13,4 triliun. Kemudian untuk program subsidi upah, targetnya 15,7 juta dan sudah berjalan 13,5 juta penerima. Kalau Kartu Prakerja sudah berproses 3 juta dan gelombang ke-7 masuk 800.000 peserta lagi,” jelas Airlangga.
Sumber: BeritaSatu.com