Jakarta, Beritasatu.com - Pandemi Covid-19 yang hingga belum mereda memaksa seluruh pelajar terpaksa melakukan aktivitas belajar daring dari rumah. Untuk aktivitas belajar daring yang sudah menjadi kebijakan pemerintah, tentunya harus didukung sejumlah peralatan seperti komputer, laptop, atau telepon genggam berkoneksi internet yang memadai.
Kegiatan belajar daring tentunya tidak menjadi masalah bagi sebagian besar pelajar yang pada umumnya sudah memiliki sarana dan prasarana tersebut. Namun, bagi sebagian pelajar lagi, aktivitas belajar daring akan menemui hambatan karena tidak didukung sarana yang memadai.
Senior GM Human Initiative (HI), Ferry Suranto, menjelaskan, hingga kini bagi sebagian besar pelajar masih menemui hambatan dengan aktivitas belajar daring. Misalnya seperti anak-anak prasejahtera yang sama sekali tidak memiliki fasilitas pendukung seperti laptop, komputer ataupun telepon genggam dengan akses internet yang baik.
“Melihat kondisi itu, Human Initiative, mengajak masyarakat untuk dapat bersama-sama membantu anak-anak prasejahtera yang memiliki keterbatasan dalam memiliki fasilitas pendukung belajar di rumah pada masa pandemi,” kata Ferry, di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Saat ini, menurutnya, pihaknya telah menginisiasi pembukaan rumah belajar daring di sejumlah titik. Dikatakan beberapa titik di Jakarta sudah dibuka seperti di Kramat Jati dan Menteng. Selain di Jakarta, HI juga telah membukan rumah belajar daring di Depok, Jawa Barat.
Selanjutnya HI akan membuka sedikitnya 12 titik rumah belajar daring yang tersebar di sejumlah daerah. Misalnya di Aceh, Bengkulu, Bukittinggi, Padang, Lampung, Bandung, Makassar, Deli Serdang, Kalimantan Timur, hingga Ambon.
“Dengan adanya rumah belajar daring, diharapkan dapat membantu siswa-siswa yang memang sangat membutuhkan fasilitas ini. Kita ketahui, masih banyak siswa-siswa yang belum memiliki fasilitas penunjang belajar daring di rumah karena mereka masih kekurangan,” kata Ferry.
Sumber: BeritaSatu.com