Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Heru Winarko mengatakan, pagu anggaran lembaganya pada tahun 2021 akan banyak diarahkan kepada pelatihan serta sertifikasi konselor rehabilitasi pengguna narkoba. Selain itu, BNN juga banyak mengerjakan program capacity building khususnya di wilayah yang rawan narkoba.
"Soal rehabilitasi, anggaran kami memang tak banyak. Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial, dibuat rehabilitasi standar. Kami banyak melaksanakan pelatihan karena kami ada lembaga sertifikasi profesi. Anggaran kami banyak digunakan untuk konselor rehabilitasi," kata Heru dalam rapat dengan Komisi III DPR, Selasa (15/9/2020).
Heru juga menjelaskan, BNN fokus kepada rehabilitasi voluntary. Jadi pihaknya secara aktif juga memberikan pemahaman agar mindset para penyidik di kepolisian dan kejaksaan untuk ada perspektif lain. Jadi ketika aparat melakukan penangkapan, akan dilakukan asesmen hukum dan medis.
"Kalau yang ditangkap masuk jarigan bandar, langsung masuk peradilan. Kalau hanya pengguna, tugas kita mengubah mindset penyidik polisi dan hakim, kita bicara soal human rights dimana pengguna tak perlu masuk penjara," jelasnya.
Menurut Heru, selama BNN melaksanakan program rehabilitas ini, sejak 2011 hingga saat ini, setidaknya 1 juta orang pengguna narkoba bisa pulih.
Sebagai tambahan untuk rehabilitas, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Menpupera, Basuki Hadimuljono, yang menyatakan siap membangun tempat rehabilitasi baru di beberapa tempat. "Karena banyak gubernur yang siap hibahkan lahan," imbuhnya.
Soal capacity building, Heru menjelaskan, ada 654 daerah rawan narkoba. Dari total itu, 117 daerah ada di Jakarta dan 133 ada di Jawa Timur (Jatim). Di daerah-daerah itulah dilakukan capacity building. Pihaknya juga mengarahkan sejumlah BUMN agar memberikan dana program CSR ke wilayah demikian.
"Kami harapkan para anggota Komisi III juga bersedia bersama kami melaksanakan capacity building di dapil bapak semua. Juga kami ada kerja sama dengan BNPT dan KPK. Kami ajak anggota dewan terlibat bicara anti narkoba, anti terorisme, dan antikorupsi," tegasnya.
Sumber: BeritaSatu.com