Yogyakarta, Beritasatu.com - Empat orang anggota DPRD DIY dinyatakan positif Covid-19, hingga selama tiga hari ke depan terhitung Kamis (17/9/2020) gedung DPRD DIY disterilisasi. Beberapa agenda dan pembahasan rapat rutin, digelar secara online.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana dalam jumpa pers di gedung utama DPRD DIY, Rabu (16/09/2020) mengatakan, selain perubahan agenda, pihak legislatif juga tidak menerima tamu kunjungan baik itu berupa audiensi maupun tamu kelembagaan.
Saat ini ke empat anggota dewan tersebut sedang menjalani isolasi mandiri dan upaya tracing untuk melacak adanya kontak erat, dilakukan sepenuhnya oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY.
“Seluruh ruangan akan kami sterilkan. Artinya semua kompleks DPRD DIY akan disterilisasi selama tiga hari untuk memastikan aman ke depannya," tegas Huda.
Dikatakan, agenda terpenting para legislatif saat ini yakni pembahasan terkait perubahan anggaran pemerintah DIY.
Skrining Massal
Sementara itu, Dinas Kesehatan DIY telah melaksanakan skrining massal dengan rapid test untuk seluruh pegawai di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda DIY, yang dilakukan sejak awal September 2020.
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie, skrining dilakukan untuk mengetahui seberapa patuh pegawai Pemda DIY dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Pembajun menambahkan, saat ini banyak terjadi penularan di area perkantoran, baik swasta maupun pemerintah. "Memang kita lakukan skrining dulu. Bukan ada yang positif dulu. Kita lakukan skrining untuk antisipasi," terangnya.
Terpisah, Juru Bicara Pemda DIY, Berty Murtiningsih melaporkan, dari 848 sampel yang diperiksa (696 orang), terkonfirmasi positif pada Rabu (16/09/ 2020), 48 kasus, sehingga total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi sebanyak 1.943 kasus.
Distribusi kasus berdasarkan domisili, Kota Yogya (14 kasus), Bantul (15 kasus), Kulonprogo (8 kasus), Gunungkidul (1 kasus), dan Sleman (10 kasus). Sedang berdasarkan riwayat tiga (3) kasus merupakan hasil dari skrining karyawan kesehatan, skrining kehamilan (2 kasus), tracing kontak kasus (26 kasus), perjalanan luar daerah (5 kasus), kontak dengan keluarga dari luar wilayah (4 kasus) dan delapan (8) kasus masih dalam penelusuran.
Kasus sembuh di DIY dilaporkan sebanyak 50 kasus, sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 1.420 kasus.
Dikatakan Berty, saat ini ketersediaan ruang perawatan pasien Covid-19 di DIY masih mencukupi.
Ketersediaan ruang kritical di seluruh DIY mencapai 48 dan digunakan 19. Sedang ruang non kritical mencapai 404 dan sudah digunakan 239.
Malioboro
Hingga saat ini, 11 orang dinyatakan positif Covid-19 bersumber dari kasus yang muncul di kawasan Malioboro.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, berujar saat ini pihaknya masih berupaya melakukan tracing, sekaligus mencari kontak erat untuk memastikan sumber penularannya.
"Ya, saat ini ada 11 positif totalnya, dengan pedagang awal. Kita masih lanjut tracing. Ada banyak, karena selain kontak erat, ada sample swab juga," jelasnya.
Namun sejauh ini, Pemkot Yogyakarta belum bisa memastikan, dari mana sumber penularan Covid-19 PKL tersebut.
Sehingga, ia belum mengetahui apakah PKL yang bersangkutan terpapar dari kasus PKL pertama yang dinyatakan meninggal dunia dengan status Covid-19 beberapa waktu silam, atau dari sumber penularan lainnya.
Selain itu, Heroe pun belum bisa memaparkan di mana titik atau lokasi kios milik PKL yang dinyatakan positif Covid-19 hari ini.
Akan tetapi, Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut mengatakan lapak dua PKL ini tidak saling berdeketan.
"Kalau zonanya, kita belum tahu pastinya, namun itu tidak berdekatan. Yang jelas, sekarang masih dalam penelusuran dan tracing, apakah kasus baru yang tidak berkaitan, atau bukan," ungkapnya.
Sumber: BeritaSatu.com