Surabaya, Beritasatu.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mendukung penerapan Program Pendidikan Vokasi sistem ganda yang dijalankan Kadin Jatim bersama Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP).
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jatim membutuhkan kiprah publik dalam menumbuhkan ekonomi Jatim, terutama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa pandemi Covid-19 yang telah mengakibatkan ekonomi Jatim di triwulan II/2020 terkontraksi 5,90 persen.
Menurut Khofifah, kolaborasi menjadi hal yang harus dilakukan agar kinerja ekonomi bisa dikerek. Dan, program pendidikan vokasi sistem ganda tersebut bisa bekerjasama dengan Dinas terkait di lingkungan Pemprov Jatim, mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
"Kita saat ini harus melakukan sharing ekonomi. Inilah sinergisitas, inilah kolaborasi yang harus dilakukan dan menjadi sebuah keniscayaan. Program kolaborasi antara industri, pelatihan dan vokasi adalah three in one. Untuk menyinergikan, tugas pemerintah adalah memastikan apakah program tersebut sudah nyambung dengan kebutuhan BKSP Jatim dan IHK Trier Jerman,” ucap dia pada webinar Vokasi Kadin Jatim, Rabu (22/9/2020).
Khofifah menjelaskan, program pendidikan vokasi sistem ganda harus disesuaikan dengan seluruh potensi daerah dan kebutuhan di Jatim. Seperti bidang pertanian dan agroindustri yang selama ini menjadi penyumbang terbesar ketiga ekonomi Jatim, setelah industri pengolahan dan perdagangan. Selain itu, juga pengelolaan wisata desa guna mendongkrak ekonomi pedesaan melalui pendirian Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
"Bumdes itu betul-betul bisa memanfaatkan dan mengembangkan potensi lokal. Maka SDM di desa ini harus didampingi. Harus kursuskan, diberikan referensi dan diberikan penguatan referensi potensi lokal yang mereka bisa lebih mudah beradaptasi,” tegasnya.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan, Kadin Jatim dan BKSP telah bekerjasama dengan IHK Trier sejak empat hingga 5 tahun yang lalu. Namun baru fokus menggarap peningkatan SDM melalui penerapan pendidikan vokasi sistem ganda sekitar 2 tahun yang lalu.
Pihaknya berupaya meningkatkan SDM yang kompeten di bidangnya. Dalam hal pemagangan ini, kalau tidak disiapkan dengan matang akan menyulitkan dan menjadi beban pengusaha tetapi kalau disiapkan dengan baik dan terstruktur justru akan memberikan manfaat besar bagi industri.
"Untuk itu, kami mohon program ini bisa dikolaborasikan dengan Pemprov Jatim, baik dengan Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan,” kata Adik.
Sumber: BeritaSatu.com