Yogyakarta, Beritasatu.com - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memberi anugrah kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada almarhum Aiptu Sri Mulyono menjadi Inspektur Polisi Dua (Ipda) atas loyalitasnya melaksanakan tugas sebagai relawan memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Dalam keterangan melalui aplikasi Zoom, Kapolda DIY Irjen Pol Drs Asep Suhendar, saat menyerahkan bantuan dana pendidikan kepada keluarga Ipda (A) Sri Mulyon, Rabu (30/9/2020) mengatakan, almarhum semasa hidupnya ikut berjibaku melawan Covid-19.
Selain itu Kapolda DIY beserta Jajaran dan Bhayangkari juga menyerahkan dana pendidikan bagi putra-putri almarhum sebagai tanda perhatian dari institusi Polri, Polda DIY, dan Bhayangkari.
Sementara itu Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta setingkat lebih tinggi dari pangkat Aiptu menjadi Ipda anumerta terhitung mulai tanggal 22 September yang lalu dengan Skep Kapolri nomor: STR/605/IX/KEP/2020 tanggal 22 September 2020.
Personel Satbrimob Polda DIY itu meninggal dunia pada hari Minggu (20/9/2020) lalu, dan hingga akhir hayatnya, Sri Mulyono mengabdikan dirinya untuk masyarakat.
Terpisah, Komandan Satuan Brimob Polda DIY, Kombes Pol Imam Suhadi mengatakan, mendiang Sri Mulyono dikenal sebagai pribadi yang gigih dalam melaksanakan tugas, bahkan mengabaikan kondisi tubuhnya demi melaksanakan tugas melayani masyarakat.
Saat bertugas sebagai relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19, Aipda Sri Mulyono tidak hanya bertugas memakamkan jenazah pasien Covid-19 saja, melainkan turut serta aktif dalam kegiatan penyemprotan disinfektan ke sejumlah objek vital yang ada di wilayah DIY.
Anggota Brimob yang disapa Pak Mul ini pun terpapar Covid-19, begitu juga istri dan anaknya.
Pak Mul sempat dipindah ke Sabhara dan Samapta agar bisa beristirahat dari kegiatan relawan, namun ternyata, Pak Mul tetap saja menjalankan misinya sebagai relawan tanpa sepengetahuan atasan.
"Sebenarnya begini, tugas relawan maupun Brimob kepolisian ini sangat berat secara logika dapat virusnya dari zona-zona merah.
Kombes Pol Imam Suhadi pun menyatakan, Pak Mul bergabung dengan posko sejak awal pandemi Covid-19 masuk ke Yogyakarta, atau sejak 23 Maret hingga 30 Juni 2020 dan tergabung dalam tim Aman Nusa Progo, Satgas Polda DIY.
Namun dari mana Pak Mul tertular Covid-19, penyebabnya masih ditelusuri, sebab semua relawan di posko, terdata aman dari paparan Covid-19.
Sumber: BeritaSatu.com