Bandung, Beritasatu.com - Ketua Tim Uji Klinis Fase Tiga Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil menyatakan, hingga saat ini pihaknya sudah melakukan penyaringan awal pada 1.447 dari total kebutuhan 1.620 relawan. Dari relawan yang sudah lewat penyaringan awal itu ada 1.089 relawan yang sudah menjalani penyuntikan pertama serta 650 relawan menjalani penyuntikan kedua.
“Sudah ada 110 relawan yang menjalani pengambilan darah imunisasi kedua,” tambahnya saat jadi pembicara dalam press briefing daring dari Kementerian Luar Negeri, Rabu (30/9/2020).
Kusnandi mengungkapkan, pada pekan depan, timnya sudah menjadwalkan penyaringan 162 relawan lainnya dan memanggil 200 relawan guna menjalani penyuntikan keduanya. Untuk uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 produksi Sinovac asal Tiongkok ini, setiap relawan akan mendapatkan dua kali penyuntikan serta tiga kali pengambilan darah. “Sehingga hasil penelitian kita selesai pada Januari (2021) awal,” tambah Kusnandi.
Harapannya, sambung dia, timnya bakal mendapatkan data awal dari 540 relawan untuk dipastikan pengecekan terkait efektivitas pembentukan antibodi dan imunitas. “Sampai hari ini tidak terjadi apa pun. Semua aman,” papar Kusnandi.
Direktur Utama PT Biofarma, Honesty Basyir menyatakan hal serupa. Menurutnya, tidak ada kendala atau efek samping terkait uji klinis tersebut. Dia menargetkan, laporan terkait uji klinis ini sudah bisa diserahkan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada bulan Januari 2021 mendatang agar bisa berlanjut ke proses produksi untuk mendukung program vaksinasi Kementerian Kesehatan. “Biofarma akan mengajukan pendaftaran vaksin pada Januari 2021,” tegas Honesty.
Soal kapasitas produksi, Honesty mengungkapkan, saat ini berada pada 100 juta dosis dan akan ditingkatkan menjadi 250 juta dosis pada 2021 mendatang.
Sumber: BeritaSatu.com