Jakarta, Beritasatu.com – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Wiku Adisasmito mengatakan jumlah kasus aktif di 10 provinsi prioritas menyumbangkan 67,6 persen dari total jumlah kasus aktif nasional. Angka ini mengalami penurunan bila dibandingkan tiga pekan sebelumnya.
Wiku menjelaskan pemerintah menambahkan satu lagi provinsi prioritas yang harus ditangani pengendalian Covid-19, yaitu Banten. Dari awalnya hanya sembilan provinsi prioritas, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua dan Bali.
Kendati jumlah kasus aktif secara nasional di Indonesia terus mengalami peningkatan, namun seiring dengan pengendalian Covid-19 yang ditangani langsung oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut Binsar Pandjaitan, terlihat kontribusi 10 provinsi prioritas pada penambahan kasus aktif nasional mengalami penurunan.
Pada 13 September persentase kasus aktif di 10 provinsi ini menyumbang 71,8 persen dari kasus aktif nasional. Kemudian pada tanggal 20 September persentase menurun menjadi 70,4 persen dan pada tanggal 27 September mencapai 67,6 persen.
“Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan, sehingga kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini dapat semakin menurun,” kata Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/1/2020).
Jika dilihat dari kasus sembuhnya, Wiku melihat terjadi peningkatan baik di tingkat nasional maupun di 10 provinsi prioritas. Sayangnya, persentase kontribusi angka kesembuhan di 10 provinsi prioritas ini terhadap angka kesembuhan nasional mengalami penurunan.
Pada 13 September 2020, persentase kontribusi angka kesembuhan di 10 provinsi prioritas ini mencapai 80,15 persen dari total kasus kesembuhan nasional. Angka ini mengalami penurunan pada 20 September 2020 yang hanya mampu berkontribusi 79,65 persen. Dan kembali menurun pada 27 September 2020 menjadi 79,35 persen.
“Angka kesembuhan ini harus selalu ditingkatkan baik di 10 provinsi prioritas ini maupun di tingkat nasional. Karena kalau kita meningkatkan di 10 provinsi prioritas ini maka angka nasionalnya juga akan meningkat secara signifikan,” terang Wiku Adisasmito.
Sementara itu, lanjut Wiku, untuk kasus meninggal juga ada peningkatan baik di tingkat nasional maupun di 10 provinsi prioritas. Persentase kontribusi angka kematian pada 10 provinsi ini cenderung meningkat pada 13 September 2020 sebesar 77,6 persen dari total kasus kematian nasional menjadi 80,47 persen di 20 September 2020. Namun di 27 September 2020, kontribusi persentase kematian sedikit menurun, yakni 80,18 persen.
“Angka kematian ini harus selalu ditekan di 10 provinsi prioritas ini maupun di daerah-daerah lainnya,” ujar Wiku Adisasmito.
Namun bila dilihat secara khusus di 10 provinsi prioritas ini, Wiku mengungkapkan secara umum persentase kasus aktif di 10 provinsi ini mengalami penurunan, kecuali Provinsi Sulawesi Selatan dan Papua. Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan persentase kasus aktif pada 20 September 2020 dari 20,77 persen menjadi 23,9 persen. Sedangkan Papua mengalami peningkatan yang cukup signifikan di 27 September 2020, dari 22,7 persen menjadi 35,7 persen.
“Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Pemda di Sulsel dan Papua untuk terus menekan penularan sehingga dapat menekan jumlah kasus aktifnya,” tutur Wiku Adisasmito.
Kemudian untuk kesembuhan juga cenderung mengalami peningkatan di 10 provinsi prioritas. Namun mengalami penurunan di provinsi Sulsel dan Papua. Sulsel mengalami penurunan, dari 76, 37 persen pada 13 september menjadi 74,06 persen pada 27 september. Kemudian untuk Papua mengalami penurunan kesembuhan dari 76,01 persen menjadi 62,8 persen.
“Kami mohon agar pemerintah daerah di Sulsel dan Papua, untuk terus meningkatkan upaya peningkatan kesehatan dan penanganan pasien di RS untuk dapat meningkatkan angka kesembuhan ini,” ungkap Wiku Adisasmito.
Lalu, lanjut Wiku, angka kematian 10 provinsi ini cenderung stagnan, bahkan terjadi peningkatan di sejumlah provinsi prioritas. Seperti di Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua, Bali dan Banten. Sedangkan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulsel mengalami penurunan angka kematian.
“Kami mohon kepada 10 provinsi prioritas ini dan seluruh provinsi di Indonesia untuk terus dapat menekan angka kematian dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, penanganan kasus terutama pada gejala sedang dan berat sehingga angka kematian dapat ditekan menjadi tidak ada penambahan angka sama sekali,” imbau Wiku Adisasmito.
Sumber: BeritaSatu.com