Jambi, Beritasatu.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengupayakan pelaksanaan uji swab (usap) secara mandiri menyusul kegagalan kota itu mengendalikan kasus positif Covid-19 satu bulan terakhir.
Drastisnya peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Jambi diperkirakan akibat masih rendahnya kemampuan tracing (pelacakan) kasus Covid-19.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dalam keterangan tertulis kepada pers di Jambi, Jumat (9/10/2020) menjelaskan, untuk melaksanakan uji swab mandiri tesebut, Kota Jambi membutuhkan alat uji swab seperti dimiliki Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jambi maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Provinsi Jambi. Sedangkan RSUD Abdul Manap Kota Jambi belum memiliki alat uji swab.
"Saya sudah minta Pak Wakil Wali Kota (Wawako) Jambi, Maulana agar menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Jambi segera mengadakan alat uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 mandiri di Kota Jambi. Pengadaan fasilitas untuk uji usap secara mandiri tersebut penting untuk mengendalikan kasus Covid-19 di Kota Jambi," katanya.
Dijelaskan, peningkatan kasus positif Covid-19 diKota Jambi tiga pekan terakhir, cukup drastis, yakni mencapai 123 kasus. Kasus harian positif Covid-19 di Kota Jambi selalu di atas 20 kasus. Bahkan kasus harian Covid-19 di Kota Jambi, Kamis (8/10/2020) mencapai 42 kasus, atau paling tinggi di Provinsi Jambi selama kasus Covid-19 muncul di daerah itu.
Menurut Syarif Fasha, Dinas Kesehatan Kota Jambi kini melatih 18 orang anggota tim survailance untuk melakukan tes PCR. Petugas medis yang mengikuti pelatihan tersebut terdiri dari tiga orang dokter dan 15 orang tenaga medis lainnya. Pemkot Jambi juga akan menambah 10 tenaga medis dan dokter untuk mengikuti pelatihan tersebut.
"Sedangkan alat PCR sudah kami pesdan melalui e-catalog. Seluruh pengujian swab PCR tersebut nantyinya akan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Jambi," katanya.
Sumber: BeritaSatu.com