Jakarta, Beritasatu.com - Tersangka John Refra Kei alias John Kei menyatakan siap menjalani sidang kasus pembunuhan di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat serta penyerangan di kediaman Nus Kei, di Cluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang. Rencananya, penyidik akan melakukan pelimpahan tahap dua tersangka dan barang bukti ke kejaksaan, hari ini, Senin (19/10/2020).
Sebelum dilimpahkan ke kejaksaan, John Kei sempat mengatakan kepada awak media kalau Nus Kei merupakan anak buahnya dan apa yang dikatakannya adalah omong kosong belaka.
"Kalau sudah P21 artinya kita sudah siap untuk disidangkan," ujar John Kei ketika dibawa penyidik ke Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk pelimpahan tahap dua, Senin (19/10/2020).
John Kei menyampaikan, pernyataan Nus Kei selama ini merupakan omong kosong dan dibuat-buat. Dia pun menuturkan, kalau Nus Kei merupakan anak buahnya.
"Apa yang disampaikan statement Agarapinus (Nus Kei) itu semua dibuat-dibuat, itu semua omong kosong belaka. Dia itu bukan siapa-siapa saya, dia anak buah saya. Saudara Nus, dia anak buah saya. Saya bawa dia ke Jakarta dan saya yang bikin dia hidup di Jakarta," ungkapnya.
John Kei menuturkan, kasus ini bermula ketika Nus Kei meminjam uang Rp 1 miliar kepadanya ketika masih mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat.
"Pinjam uang Rp 1 miliar dan dia akan ganti uang Rp 2 miliar dalam waktu 6 bulan. Nah dari 2013, sampai saya bebas, dia enggak datang. Saya kirim utusan ke rumahnya dia nggak datang. Makanya saya kirim anak-anak dari kampung sendiri untuk menagih dia, tapi dia enggak datang. Akhirnya saya kasih kuasa ke saudara Daniel Farfar untuk menagih dia," katanya.
Menurut John Kei, dirinya tidak tahu peristiwa yang terjadi. Dia hanya memberikan kuasa kepada Daniel untuk menagih utang.
"Jadi kalau untuk peristiwa apa pun saya enggak tahu. Saya cuma suruh menagih hak saya ke dia, apa saya salah? Nggak mungkin saya baru bebas 7 tahun 10 bulan di penjara, lalu saya berbuat masalah, berarti saya orang gila. Saya masih waras. Dan pertobatan saya ini benar hanya saya dan Tuhan yang tahu," jelasnya.
John Kei menambahkan, dirinya sama sekali tidak menyuruh melakukan penyerangan atau pembunuhan, hanya meminta untuk menagih utang.
"Nggak ada sama sekali. Saya baru bebas dari penjara, orang gila pun nggak mungkin melakukan hal itu. Jadi kalau saya bunuh dia, uang saya hilang, uang saya lebih mahal, 1 miliar uang gede bukan uang kecil. Jadi apapun statement dia di medsos, di TV itu omong kosong belaka. Saya tekankan lagi Nus adalah dia bukan siapa-siapa saya. Saya yang bawa dia dari Kei Ambon ke Jakarta. Saya yang bikin hidup dia. Dia anak buah saya, dia bukan paman ya. Dia selalu ngomong oh itu ponakan saya, itu omong kosong," terangnya.
Dia menegaskan, Nus Kei harus berkata jujur kalau meminjam uang Rp 1 miliar dan akan diganti Rp 2 miliar dalam kurun waktu 6 bulan.
"Saya minta Nus belajar jujur katakan apa adanya. Karena Anda datang ke Salemba, Anda pinjam uang Rp 1 miliar dan Anda akan ganti Rp 2 miliar selama 6 bulan. Coba berkata jujur, jangan kebohongan di atas kebohongan. Kalau masalah ditagih ya, urusan kerusakan, itu urusan pelaku dengan Anda. Saya enggak punya masalah dengan Anda. Saya hanya nyuruh nagih uang Rp 1 miliar yang kamu janji bayar Rp 2 miliar," katanya.
John Kei menuturkan, dirinya sudah difitnah. Namun, dia akan memaafkan karena Tuhan mengajarkan untuk memaafkan orang yang bersalah.
"Kesaksian kamu kemarin jelas kan, tagih uang jangan masalah ini saya enggak ngerti. Kamu fitnah saya di mana-mana, tapi enggak apa-apa saya sudah bertobat, saya tetap mengampuni kamu. Saya memaafkan kamu ya, karena saya diajarkan Tuhan saya harus bisa memaafkan orang dan saya mengampuni orang yang bersalah kepada saya," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, kelompok John Kei melakukan penyerangan dan perusakan di rumah pamannya Nus Kei, di Cluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (21/6/2020) siang. Seusai melakukan perusakan, pelaku keluar sambil menabrak gerbang perumahan dan melepaskan setidaknya tujuh kali tembakan.
Selain menyerang kediaman Nus Kei, kelompok John Kei juga melakukan penganiayaan terhadap anak buah Nus Kei, di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Korban Yustus Corwing Rahakbau alias Erwin meninggal dunia, sementara rekannya Angky mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam.
Pasca-kejadian, polisi mengamankan John Kei dan 38 anak buahnya di Jalan Tytyan Utama X, Medan Satria, Kota Bekasi serta beberapa wilayah lainnya.
Sumber: BeritaSatu.com