Jakarta, Beritasatu.com - Karya arsitek selalu identik dengan keindahan dan keunikan yang khas, sekaligus menggambarkan sosok di balik karya cipta tersebut.
“Apalagi, jika pekerjaan itu merupakan hasil kerja para arsitek yang hidup di era modern, sejak awal perancangan sampai ke proses pembuatan desain sampai pembuatan produk arsitekturalnya,” kata Direktur PT Kenari Djaja, Hendry Sjafrudin, dalam seminar online bertema Design and Build Menuju Era 4.0, di Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Seminar yang diikuti lebih dari 500 peserta dari seluruh Indonesia ini, membahas karya arsitek baik berupa bangunan perumahan, gedung serta produk pendukung arsitektur dan interior.
"Ketiga narasumber dengan latar belakang arsitek juga memiliki permasalahan dalam proses pekerjaan mereka yang bisa diselesaikan dengan baik, sehingga masalah design and build yang dihadapi tanpa menimbulkan conflict of interest,” kata Hendry.
Salah satu narasumber yang berkontribusi membagi pengalaman di seminar ini, adalah Ir Handayanto Sundojo, yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di dunia rancang bangun dengan karya arsitektur dan interior yang dipuji konsumennya.
“Masih banyak konsumen arsitek belum paham tentang dua tahapan kerja pada kegiatan arsitektur yaitu perencanaan (design) dan pembuatan atau pembangunan (build),” ungkap Handayanto Sundojo.
Direktur utama PT Parama Dharma ini, memperlihatkan bagaimana arsitek construction dapat pula mengejar tuntutan masa kini, dengan menerapkan perangkat teknologi digital.
“Kadang pemberi tugas atau pekerjaan ingin tahapan ini disatukan untuk memudahkan urusan. Hal itu bukan tidak mungkin dilakukan arsitek bila proporsional, jelas lingkup tugas dan pengaturannya,” tandasnya.
Pembicara lainnya, Andhika Perdana ST, memperlihatkan sebagai generasi muda sudah bisa mewarnai dunia arsitektur di Indonesia lebih cepat dan kreatif, karena keahliannya didukung teknologi modern sesuai tuntutan era industri 4.0 untuk kegiatan arsitektur dan Interior.
“Arsitek harus memiliki banyak pengalaman pekerjaan perencanaan yang dikerjakan secara digitalisasi, jika tidak ingin tertinggal dalam kegiatan jasa konstruksi yang penuh tantangan,” kata arsitek senior di PT Hadiprana Design Consultant ini.
Berbeda halnya dengan Ir Halistya Pramana. Arsitek yang juga Direktur Utama Vinoti Living ini, lebih fokus pada masalah kelengkapan arsitektur dan interior ini, melihat desain produk arsitektural tak kalah penting dalam membentuk suasana ruang dalam memenuhi kenyamanan dan keindahan.
“Tetap diperlukan keahlian arsitek dalam mendesain sebuah produk elemen arsitektur. Problem yang dihadapi hampir sama dengan pekerjaan arsitek dalam menghadapi perencanaan dan pembuatan bangunan,” tandas Halistya Pramana
Sumber: BeritaSatu.com