Semarang, Beritasatu.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mememastikan ketersediaan pupuk subsidi, khususnya untuk jenis Urea, akan mencukupi hingga Desember mendatang.
"Untuk jenis Urea khususnya, Insyallah sampai Desember cukup," kata Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Tri Susilardjo, Rabu (21/10/2020).
Menurut Tri, untuk jenis pupuk yang lain perlu ditopang dengan pupuk non-subsidi. Hal ini karena alokasi pupuk subsidi untuk provinsi Jawa Tengah memang di bawah kebutuhan petani.
"Alokasi awal untuk Provinsi Jawa Tengah itu hanya 42 persen dari kebutuhan petani berdasarkan e-RDKK," papar Tri.
Dijelaskan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah telah mengajukan tambahan alokasi ke Kementerian Pertanian. Mengingat kebutuhan di lapangan memang ada kekurangan.
Hasilnya, sebagian usulan tambahan itu disetujui oleh Kementan, meski tidak semuanya. Bahkan, sebagian justru dipenuhi melebihi permintaan
Untuk pupuk jenis Urea, Pemprov Jateng mengusulkan tambahan 119.828 ton, ternyata dipenuhi 164.962 ton atau 137 persen dari permintaan. Sedangkan untuk jenis SP-36 dari permintaan tambahan 75.030 ton hanya dipenuhi 26.403 ton atau 36 persen.
"Kemudian untuk jenis ZA dari diajukan usulan tambahan 70.047 ton, ternyata alokasinya hanya 33.084 ton atau 46,7 persen," lanjutnya.
Untuk mengatasi persoalan pupuk ini, Pemerintah mengupayakan berbagai cara agar petani tidak bingung mencari pupuk tiap musim tanam tiba. Salah satunya dengan mendorong penggunaan pupuk organik.
Untuk merealisasikannya, program bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) pun digelontorkan ke petani. Kemudian juga diikuti dengan pelatihan membuat pupuk organik.
Harapannya, para petani nantinya bisa memproduksi pupuk organik secara mandiri. Hal ini tentu akan mengurangi beban pupuk subsidi, sekaligus lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Selain itu, pendataan petani berdasarkan luasan garapan juga akan terus diperbarui. Mengingat ke depan pendistribusian pupuk akan menggunakan Kartu Tani agar alokasi pupuk subsidi lebih tepat sasaran.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian memastikan stok pupuk subsidi untuk menghadapi musim tanam kedua di tahun ini masih aman. Apalagi jaminan tersebut disampaikan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengupayakan agar pupuk subsidi tidak bermasalah.
“Kementerian Pertanian menyadari keberadaan pupuk sangat penting. Oleh karena itu, kita terus memantau ketersediaan pupuk. Agar kebutuhan petani mencukupi, khususnya kepada mereka yang memang berhak mendapatkan pupuk subsidi,” tutur menteri.
Sumber: BeritaSatu.com