Bengkulu, Beritasatu.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid -19 di daerahnya masih rendah.
Indikasi tersebut didasari dari hasil survei yang dilakukan di 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Ternyata kesadaran masyarakat menerapkan prokes Covid-19 masih berada di bawah 80 persen.
"Kita masih harus bekerja keras untuk menyosialisasikan prokes ke masyarakat karena tingkat kesadaran menerapkannya masih dibawah 80 persen, sehingga belum dapat mencegah penambahan kasus baru virus corona di daerah ini," kata Herwan Antoni, di Bengkulu, Kamis (22/10/2020).
Ia mengatakan, masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap prokes Covid -19, karena belum memahami benar tentang virus corona sehingga mereka berat menerapkan kebiasan baru, seperti mencuci tangan mengunakan sabun di air mengalir, menjaga jarak, dan menggunakan masker bila berada di luar rumah, serta menghindari berkerumun dengan orang banyak.
Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat menjalankan prokes juga dikarenakan sanksi belum maksimal diterapkan kepada mereka yang melakukan pelanggaran tidak memakai masker.
"Sebenarnya regulasi hukum untuk menindak pelanggar prokses sudah ada, seperti perbup, perwal, dan pergub, tapi aturan ini belum maksimal diterapkan ke masyarakat. Akibatnya, masyarakat sering mengabaikan prokes, salah satu tidak memakai masker di tempat umum dan tempat wisata," ujar Herwan Antoni.
Alasan masyarakat tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan tempat umum, karena merasa sesak dan menganggu aktivitas.
Karena itu, Dinkes Bengkulu dan instansi terkait terus menerus mengencarkan sosialisasi untuk mendorong masyarakat melaksanakan gerakan 3M, yakni mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan orang banyak untuk mencegah terpapar virus corona.
Untuk menghentikan penyebaran virus corona di Bengkulu, pihak Dinkes setempat akan mengoptimalkan pemeriksaan sampel uji swab sebanyak 500 sampel per hari dari sekarang ini hanya sebanyak 63 sampel saja.
Terkait dengan peningkatan pemeriksaan uji swab sebanyak 500 sampel setiap hari, Dinkes Bengkulu, akan membeli alat PCR kapasitas besar dalam waktu dekat. "Kita akan membeli alat PCR kapasitas besar dan rencana ini sudah disetujui Gubernur Bengkulu," ujarnya.
Herwan menambahkan, jika rencana pembelian alat PCR kapasitas besar tersebut dapat direalisasikan dalam waktu dekat ini, maka jumlah spesimen yang bisa diuji di laboratorium PCR RSU Yunus Bengkulu semakin banyak ke depannya.
Sumber: BeritaSatu.com